Tidak semua saudara yang menikah dari keluarga kaya dan berkecukupan, sehingga pada saat menikah akan senang sekali kalau aku menghadiahi rangkaian bunga tangan, atau menghias kamar pengantin dan menghias altar di gereja sebagai hadiah, karena memesan dari toko bunga terlalu mahal.Â
Oh ya ada pengalaman menarik. Aku menghadiahi rangkaian bunga di altar gereja untuk pernikahan orang yang sangat istimewa dihatiku. Dengan menangis aku rangkai bunga itu. Tetapi hadiah itu aku berikan dengan tulus dan dengan segala hati, sebagai doaku untuk pengantin  tersebut.
Oh ya dalam hal pengantin ini aku juga sering melanggar aturan Jawa, yaitu aku tidak boleh maesi atau merias pengantin, karena saat itu aku belum menikah. Tetapi teman-teman, saudara atau tetangga itu tidak ada uang untuk memanggil paes pengantin. Jadi aku tawarkan apakah mau aku rias sebagai hadiahku? oh mereka senang sekali dan aku mulai meronce melati dan aku rias. Maaf aku melanggar pakem dan aturan Jawa. Tetapi niatku membahagiakan orang lain, di sini membahagiakan pengantin.Â
Setelah di Jerman, kesenanganku akan bunga lebih lagi. Di sini aku ambil kursus merangkai bunga di VHS atau Volkshochschule, yaitu suatu pendidikan informal dari pemerintah daerah, dimana siapa saja bisa belajar dan mengembangkan hobinya. Di VHS ini banyak ditawarkan kursus-kursus, selain merangkai bunga, melukis, menjahit, memasak juga kursus berbagai macam bahasa ada di sini.Â
Dari kursus merangkai bunga ini aku belajar lebih banyak lagi mengenal berbagai bacam bunga dan daun-daunan. Belajar rangkaian untuk meja pesta, membuat kranz bunga dan banyak lagi.Â
Sampai saat ini aku aktiv merangkai bunga di gereja St. Martin Dietzenbach dimana aku tinggal. Kadang aku juga mendapat pesanan bunga untuk meja ruang pesta atau untuk gereja dan altar di pernikahan teman atau kenalan. Mereka melihat rangkaianku dan memesannya.
Inilah sedikit pengalamanku tentang hobi merangakai bunga. Hobi yang membahagiakan diri sendiri, orang lain dan sebagai persembahan rasa syukur atas segala anugerahNya, bila aku merangkai bunga di gereja.Â
Oh ya Tuhan juga menganugerahiku rumah dengan halaman yang bisa aku tanami bunga sehingga selain merangkai bunga aku juga menanam bunga di halaman. Â
Dietzenbach, 25 April 2021
Â