Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Homeschooling dan Kegelisahan Seorang Ibu

17 Maret 2021   06:26 Diperbarui: 17 Maret 2021   06:33 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michaelku & teman-temannya bermain Handball sebelum pandemi/dokpri

Temanku juga mengeluhkan tidak ada kontak fisik anak-anaknya dengan teman sebaya. Di saat pandemi ini  hampir semua verein , grup -grup atau club-club olah raga dan hobby tutup.  Aku bisa bayangkan betapa membosankannya saat ini. Harus di rumah tidak bisa main bola, main basket, main handball dan kelompok-kelompok olah raga yang lain. 

Selain berolah raga, dalam kelompok ini juga merupakan ajang pertemuan dengan teman-teman sebaya. Aku bisa bayangkan betapa mereka bergembira berolah raga, bermain, bertanding dengan gembira. Tiba-tiba semua kegembiraan itu tidak diijinkan lagi. Sedih membayangkan semua itu. Aku bisa merasakan kesedihan dan beban dari sahabatku Conny, dimana anaknya di usia remaja yang seharusnya bergembira harus banyak tinggal dirumah dan hampir tidak memiliki teman sebaya.

4.Kecanduan permainan Game online

Karena hanya tinggal di rumah dan orang tua dua-duanya bekerja mau tidak mau anak- anak remaja itu jatuh ke kecanduan main Game online. Anak-anak menyebutnya Zocken. Mereka bermain dengan teman-temannya tetapi online. Apabila dilakukan disaat senggang tidak apa-apa dan baik saja. Sayang sekali dimasa pandemi ini banyak anak-anak kecanduan permainan ini. Mereka berjam-jam bermain lupa belajar dan tidak peduli lagi dengan sekitarnya. Aku bisa bayangkan kecemasan sahabatku. 

Sebagai orang tua saya semakin sadar bahwa, kita harus kreativ dan menggunakan saat-saat yang terbatas karena kerja untuk memperhatikan anak-anak. Mungkin dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan mereka. Misalnya bersepeda bersama, berpiknik bersama di alam bebas, di hutan, dipinggir danau atau sungai. Sulit dengan berbagai keterbatasan  dan protokol pandemi  tetapi mungkin. Sangat penting adalah komunikasi antara anak dan orang tua tidak boleh putus. Meskipun dimasa puber yang sulit, tetap tenang dan mengerti dan menerima mereka apa adanya.

Saya hanya berdoa dan terus berharap semoga pandemi segera berlalu dan anak-anak bisa bersekolah lagi dengan gembira dan mereka boleh lagi bermain bola, bermain basket dan permainan-permainan yang membuat mereka aktiv berolah raga dan bergembira. Semoga.

Dietzenbach, 17 Maret 2021      

Michaelku & teman-temannya bermain Handball sebelum pandemi/dokpri
Michaelku & teman-temannya bermain Handball sebelum pandemi/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun