Geladi Hominisasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan UNPAR dalam rangka pembahasan serta penerapan lebih lanjut mengenai poin-poin SINDU di dalam kehidupan bermasyarakat. Tahun ini (2022) geladi hominisasi dilakukan secara online melalui Zoom Meeting pada tanggal 2 Oktober. Â
Sebelum kegiatan hominisasi dilakukan, para peserta akan diberikan tugas pra-hominisasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab di Google Formulir sesuai dengan tenggat yang sudah ditentukan, yaitu dua hari sebelum geladi hominisasi dilaksanakan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan umum mengenai keberagaman yang ada di Indonesia. Soal pertama mengenai Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza dan pemaknaannya untuk Indonesia itu sendiri. Soal berikutnya adalah tentang hal-hal apa saja yang bisa diambil dari sebuah film pendek yang bisa di pilih dari sepuluh film pendek yang di ajukan oleh pihak geladi. Tugas awal ini tidak sulit karena jawaban dari semua soal-soal bertanya mengenai pendapat para peserta.
Saat Hari-H Geladi Hominisasi para peserta akan bergabung pada link Zoom yang sudah diberikan setelah para peserta mengerjakan tugas pra hominisasi. Acara dimulai pada pukul 08.00 sampai pada pukul 13.00. Dimulai dengan menyayikan Indonesia Raya 3 stanza dan hymne UNPAR dilanjutkan dengan kata pengantar dari pihak penyelenggara geladi hominisasi dan dilanjutkan dengan game Quizizz yang sangat menyenangkan.Â
Kegiatan berlanjut dengan tugas kelompk yang akan dikerjakan di breakout room zoom sesuai dengan kelompok masing-masing. Kegiatan kelompok ini mengharuskan setiap orang dalam kelompok bekerja sama untuk membahas suatu topik sehingga dapat di presentasikan di depan kelompok lain. Di dalam kegiatan ini kita akan belajar cara untuk komunikasi dengan orang-orang baru dengan efisien dan cepat. Kita juga akan melatih skill time management serta keterampilan berbicara dengan cepat dan jelas.
Menurut saya kegiatan Geladi Hominisasi ini sangat membantu dalam memahami cara menjadi warga negara yang baik ditengah masyarakat yang majemuk ini. Seperti dengan memahami bahwa rasa toleransi dan berkomunikasi dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang satu dan tidak terpecah belah oleh kemajemukannya sendiri.
