Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Narasi Masa Depan

8 Oktober 2020   18:49 Diperbarui: 8 Oktober 2020   18:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NARASI MASA DEPAN

Indonesia adalah sebuah negara yang diberikan kelimpahan oleh Yang Mahakuasa. Semua yang kita butuhkan ada di sini. Mau matahari untuk menumbuhkan padi? Melimpah. Mau hujan untuk menyuburkan tanaman? Banyak. Mau emas untuk harta dan perhiasan? Tumpah ruah di tanah timur. Mau ikan? Tinggal kunjungi pantai.

Oleh karena itu, manusia Indonesia terkenal akan kemalasannya. Saya pernah membaca buku Orang Indonesia dan Orang Prancis, di mana buku itu terdiri dari kumpulan memoir para pelaut Prancis yang bertualang ke nusantara, hampir semua mengatakan bahwa mereka menemukan orang Indonesia yang pemalas, suka tidur -- tiduran, jorok, tidak punya etos kerja, dan licik. 

Sementara buku lain berkata bahwa sebuah bangsa bernama Belanda harus mengelilingi setengah planet bumi untuk menemukan Kepulauan Banda, lalu bertempur dengan Inggris untuk menguasai rempah -- rempah di kelima pulaunya. Rakyat di atas kepulauan itu pun hanya menjadi korban belaka.

Saya mencoba berpikir, mengapa bangsa seperti Inggris, Prancis, Belanda, Portugal, Spanyol, rela mempertaruhkan nyawa menembus badai laut untuk menemukan kepulauan nusantara? Mungkin karena mereka tidak nyaman dengan kondisi mereka, sehingga terpaksa meninggalkan rumah. 

Sementara di tanah kita, kekayaan bernama rempah -- rempah tumbuh di halaman. Kita tidak peduli, toh sehari -- hari juga makan berbumbu pedas dari lada dan ketumbar. 

Bagi orang Eropa, itu dulu adalah sebuah kemewahan. Mungkin itulah mengapa bangsa Indonesia tidak pernah bergerak menginvasi masyarakat lain, karena semua yang kita perlukan sudah hadir di sini.

Karakter pemalas dan suka uring -- uringan berlanjut sampai hari ini. Berapa sering kita menghabiskan waktu untuk membahas hal -- hal yang tidak perlu? Seperti membahas suatu ideologi masa lalu, kemudian membahas undang -- undang yang memberatkan sekelompok orang tertentu? 

Semuanya ini mudah dipecahkan jika orang Indonesia memiliki hati dan pikiran yang jernih. Semua bisa diselesaikan jika kita duduk bersama dalam satu meja dan membuka dialog jujur.

Namun, menurut saya ada hal yang lebih penting. Tentang narasi masa depan. Di masa depan, perang dunia ketiga akan terjadi pada garis ekuator. Faktornya adalah FEW: food, energy, and water. 

Sekarang pun sudah bisa terlihat. Afrika Selatan sudah kekurangan air, sementara penduduk Sudan dan Yaman sudah mengalami bencana kelaparan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun