Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Virus yang Bernama Lidah (Yakobus 3:1-12)

13 November 2023   16:31 Diperbarui: 13 November 2023   16:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi api yang berbentuk lidah. Sumber: Pixabay / B33th0ven

Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka (Yakobus 3:5-6).

Kompasianer yang terkasih, saya teringat pada sebuah berita mengenai kasus pemenggalan yang menimpa seorang guru Sejarah dan Bahasa Perancis, Samuel Paty, yang terjadi pada tanggal 16 Oktober 2020 silam. Dilansir dari Kompas.com, dikatakan bahwa seorang siswi sekolah di Perancis yang namanya disebut Z, 13 tahun, mengaku telah berbohong dengan menuduh Samuel Paty telah menunjukkan kartun nabi Muhammad di kelasnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.

Akibat kebohongannya, maka ayah Z yang bernama Brahim Chnina, 48 tahun, mengajukan keluhan hukum terhadap Samuel Paty dan memulai kampanye kebencian secara daring atas insiden tersebut. Hal itu berdampak fatal, seorang pemuda imigran bernama Abdullah Anzarov, 18 tahun, memenggal kepala Samuel Paty dan dia sendiri ditembak mati oleh polisi. Betapa mengerikannya peristiwa tersebut. Apa penyebab utamanya? Lidah!

Pertama, pengaduan bohong seorang siswi kepada ayahnya. Kedua, ayahnya mengadu di media sosial untuk mencari dukungan dari sesama umat muslim. Lidah si siswi ada di mulutnya, sedangkan lidah ayahnya terletak di jari-jarinya. Lidah mereka, baik yang di mulut maupun yang di jari-jari telah menjadi virus yang mengerikan. Rasul Yakobus mengatakan lidah seperti itu dinyalakan oleh api neraka (ayat 6)!

Lidah yang model begini seperti api yang kecil, namun dapat membakar hutan yang besar (ayat 5). Lidah seseorang dapat menjalarkan kebencian kepada orang lain bagaikan virus Covid-19 yang berbahaya dan mematikan dari satu orang kepada yang lainnya di mana yang tidak kuat imunitasnya akan ikut terjangkit oleh penyakitnya. Seperti kisah di Perancis itu, dari sebuah "kebohongan kecil" seorang siswi nyawa dua orang telah melayang sia-sia.

Menariknya, Yakobus mengatakan bahwa kemampuan manusia untuk mengendalikan diri dimulai dengan tidak melakukan kesalahan dengan lidahnya (ayat 2). Kemudian Yakobus memberikan kontras dalam pengertian akan kuasa lidah yang positif dan negatif; keduanya dilakukan oleh manusia. Mari kita lihat lebih jauh.

1. Kuasa lidah yang positif (ayat 3-4)

Pengendalian atas lidah diibaratkan seperti mengendalikan kekang pada mulut kuda dan kemudi kapal yang amat besar. Jadi, lidah dapat dikendalikan oleh manusia di dalam Kristus dan kebenaran firman Tuhan.

2. Kuasa lidah yang negatif (ayat 5-6)

"Lidah yang dapat memegahkan perkara-perkara yang besar." Kata 'memegahkan' dari teks Yunani selalu bermakna negatif, yang mencakup kesombongan yang melebihi Allah. Lidah berkemampuan untuk menghancurkan, dan lidah yang seperti ini dapat menjadi suatu dunia kejahatan, yang berarti dunia tanpa Allah yang penuh keberdosaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun