Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sukses dalam Karier, tapi Gagal Menjadi Orangtua (Pelajaran dari Eli, Samuel dan Daud)

25 Oktober 2022   21:15 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:02 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang laki-laki tua sedang merenung sedih. Sumber: Pexels / Nicola Barts

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatnya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu (Ulangan 6:4-9).

Kompasianer yang terkasih, shema Israel adalah pengakuan iman orang Israel. Ini adalah doa pertama yang diajarkan kepada seorang anak Israel. Mereka memahami bagian firman ini secara harfiah dan mempraktikkannya dengan mengikatkan firman Tuhan pada lengan dan dahi mereka. Inilah dasar spiritual bangsa Israel.

Singkatnya, apa yang dipahami oleh orang tua tentang bagaimana mengasihi TUHAN, Allah yang esa, kemudian pengetahuan dan pengalaman mereka itu diajarkan kepada anak-anak sehingga anak-anak tersebut dapat mengenal Allah dalam hidupnya dan menerima berkat-berkat yang dijanjikan-Nya. Demikianlah, orang tua menjadi teladan bagi anak dalam iman dan perbuatan.

Pada blog kali ini, kita akan belajar dari tiga orang tokoh pemimpin Israel yang berbeda generasi yaitu Eli (imam besar), Samuel (nabi dan hakim), serta Daud (raja). Mengapa mereka bertiga yang menjadi contohnya? Karena orang tua, khususnya bapa di dalam Alkitab dikenali dari tiga jabatan fungsi yaitu raja, imam, dan nabi.

Bapa sebagai raja, berarti ia yang memegang mandat Allah untuk memerintah dan membuat peraturan di dalam rumah tangganya. Bapa sebagai imam, berarti ia yang menjalankan mandat Allah untuk memimpin keluarganya dalam beribadah kepada Tuhan. Dan bapa sebagai nabi, berarti ia yang menyampaikan firman Allah kepada keluarganya, termasuk menegur dan memberi nasihat.

Imam Eli, nabi Samuel, dan raja Daud adalah para bapa yang sukses di dalam karier sesuai dengan panggilan pelayanan mereka. Namun demikian, Alkitab mencatat, bahwa ketiganya gagal sebagai orang tua yang mengkader anak-anaknya untuk menyatakan iman mereka sesuai dengan shema Israel itu. Mari kita pelajari ketiga hamba Tuhan yang hebat ini:

I. Raja Daud

Daud adalah raja tersukses dalam sejarah Israel, tetapi ia gagal menjalankan fungsinya sebagai orang tua ketika anak-anaknya melakukan kesalahan dan dosa. Contohnya pada kasus Amnon, putera mahkota Daud, yang memperkosa Tamar, adik tirinya. Daud memang sangat marah, tetapi perbuatan amoral tersebut tidak berlanjut dengan penghukuman atas Amnon. Absalom, kakak kandung Tamar, yang dipenuhi dendam kesumat kemudian membunuh Amnon.

Daud sangat terguncang, namun ia tidak berbuat apa-apa atas kasus pembunuhan tersebut (2 Samuel 13). Dan ketika Absalom mengkudeta Daud, Daud tidak bertindak selayaknya seorang raja yang berkuasa dan membiarkan Absalom menghasut rakyat dan berhasil menduduki istana raja (2 Samuel 15). Akibat pembiaran tersebut, Daud menghasilkan konflik dan pemberontakan keluarga. Memang pemberontakan dapat diredam, tetapi Daud sekali lagi harus kehilangan anak tercintanya ketika Absalom dibunuh oleh Yoab, panglima tentaranya Daud (2 Samuel 18).

2. Imam Eli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun