Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Haleluya adalah Bahasa Universal (Mazmur 117)

27 September 2022   12:35 Diperbarui: 27 September 2022   12:40 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salib Kristus dan orang-orang beriman. Sumber: Pixabay / Geralt

"Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" (Mazmur 117).

Kompasianer, saya tidak akan membahas makna haleluya lebih jauh, silakan saudara melihat blog saya sebelumnya dengan judul "Haleluyah Adalah Bahasa Keluarga Yang Takut Akan Tuhan". Secara sederhana 'haleluya' diterjemahkan dengan 'puji Tuhan' atau 'pujilah Tuhan'. 

Dalam Mazmur 117 ini di pembukaan ayat 1 dan penutupan ayat 2 dari bahasa Ibrani keduanya sama saja yaitu halu et Yahweh dan halu Yah atau haleluya yaitu ajakan untuk memuji Yahweh atau TUHAN. Jadi, haleluya yang dimaksud orang Yahudi dan umat Kristen merupakan bahasa penghormatan, pengagungan dan pemujaan kepada TUHAN, Allah Yang Mahakuasa.

Kompasianer  yang terkasih, meskipun mazmur ini yang terpendek dari seluruh mazmur yang tertulis karena hanya dua ayat saja, namun mazmur ini merupakan sebuah nyanyian yang di ayat 1 mengandung nubuatan di mana segala bangsa dan segala suku bangsa diajak untuk memuji Yahweh atau TUHAN. 

'Segala bangsa' dari teks Ibrani gowyim yang artinya bangsa-bangsa non-Yahudi. Namun demikian, 'segala bangsa' yang dimaksud tidak sekedar menunjuk pada jumlah bangsa, tetapi lebih menekankan pada prinsip kebersamaan karena arti lain dari kata dasar gowyim yaitu goy ialah community. Prinsip universalitas sudah terdengar sangat kuat di sini.

Mazmur yang pendek, tetapi telah menjadi salah satu amanat agung di Perjanjian Lama yang telah tergenapi di dalam Perjanjian Baru seperti yang dikutip oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma (Rm. 15:11) yaitu bahwa Kristus sebagai pengokoh janji Allah bagi bangsa Israel yang memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Allah karena rahmat-Nya. 

Semuanya Paulus rangkum bersama dengan nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama lainnya (Rm. 15:8-12). Di sini sudah jelas bahwa Israel dan bangsa-bangsa lain telah menjadi satu komunitas yang saling menanggung satu sama lain dan telah diterima oleh Kristus untuk memuliakan Allah (Rm. 15:1-7).

Kembali ke Mazmur 117 ayat 2. Kasih-Nya hebat dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya itulah yang menyebabkan bangsa-bangsa non-Yahudi dapat memuji dan memegahkan Tuhan. 'Kasih' dari teks Ibrani checed yang artinya kebaikan, kemurahan hati, belas kasihan, kasih perjanjian. 

Kata sandang 'Nya' menunjuk kepada TUHAN. 'Kesetiaan' adalah pasangan dari 'kasih' yang mantap teguh dan dalam konteks keselamatan bangsa-bangsa non-Yahudi berarti belas kasihan TUHAN berdasarkan perjanjian-Nya dengan Abraham, nenek moyang Israel (Kejadian 15,17).

Perjanjian kasih setia yang berlangsung selama-lamanya tergenapi di dalam Tuhan Yesus Kristus. Semua kaum di muka bumi yang akan menerima berkat Abraham yang berasal dari keturunannya (Kej. 12:2-3) yaitu semua orang, baik orang Yahudi maupun dari bangsa-bangsa lain yang percaya kepada Kristus (Gal. 3:15-29). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun