Mohon tunggu...
Grace Paramesti
Grace Paramesti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dream Catcher Sang Penangkap Mimpi

13 Oktober 2020   09:37 Diperbarui: 13 Oktober 2020   09:47 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin gambar tersebut tidaklah asing bagi sebagian orang. Gambar tersebut adalah dream catcher atau yang bisa disebut juga penangkap mimpi. Dream catcher adalah salah satu kepercayaan suku Indian khususnya suku Ojibwe. Penangkap mimpi ini di percaya dapat menangkap mimpi buruk dalam tidurnya khususnya bagi anak-anak suku tersebut. Dream catcher ini juga dikenal sebagai sacred hoops. 

Dalam bahasa Ojibwe dream catcher ini disebut asabikeshiinh yang berarti laba-laba. Laba-laba dianggap sebagai kenyamanan dan perlindungan bagi suku tersebut dan mereka juga memiliki pelindung yaitu wanita laba-laba atau spider woman. 

Dream catcher ini di pasang di dekat pintu dan jaring-jaring tersebut akan menangkap mimpi buruk yang akan masuk, sedangkan mimpi baik akan lolos melewati jaring-jaring tersebut dan turun melalui bulu-bulu yang ada pada dream catcher. Sedangkan mimpi buruk yang tertangkap di jaring tersebut akan terbakar pada saat matahari terbit. 

Dream catcher ini aslinya terbuat dari bahan-bahan dari alam seperti bulu hewan, ranting pohon, kulit hewan, dan lain-lain. Jimat mimpi ini memiliki delapan bagian. Misalnya bentuk lingkaran pada dream catcher melambangkan lingkaran kehidupan manusia dan mengingatkan pada matahari dan bulan yang merupakan kekuatan spiritual suku Indian. 

Kemudian jaring yang diasumsikan sebagai jaring laba-laba yang akan menangkap mimpi buruk dan meloloskan mimpi baik. Dan bulu-bulu yang dianggap menjadi perantara untuk mengantarkan mimpi baik kepada orang yang sedang tidur dibawahnya dengan lembut tanpa menganggu tidurnya. Meskipun saa ini kita sering menemui dream catcher ini sebagai hiasan ruangan atau kamar. Namun, sebaiknya kita juga dapat mengetahui filosofi dari dream catcher tersebut. 

Pada kepercayaan suku Indian khususnya suku Ojibwe ini bisa dikaitkan dengan orientasi bahwa manusia bekerja sama dengan alam. Mengapa demikian? Karena suku Indian mempercayai bahwa laba-laba adalah perlindungan dan kenyamanan sehingga mereka mengangkat filosofi tersebut dan di wujudkan dalam bentuk sarang laba-laba. Kemudian mereka membuat dream catcher bulat dengan mengangkat filofosi bulan dan matahari yang merupakan kekuatan spiritual suku Indian. 

Suku Indian juga mempercayai dan menganggap bahwa alam adalah sahabat dan pelindung bagi mereka dengan mengangkat dan memanfaatkan kebaikan alam yang dapat mereka gunakan namun dengan tetap menjaga dan menghormati alam sehingga suku Indian dapat hidup dengan nyaman dan harmonis dengan alam. 

Kepercayaan suku Indian terhadap jimat mimpi ini juga bisa dihubungkan dengan klasifikasi oleh Hofstede yaitu kolektivisme. Kenapa bisa masuk dalam klasifikasi kolektivisme? Karena kepercayaan mengenai dream catcher atau jimat penangkap mimpi ini memiliki orientasi kelompok. 

Suku Indian memikirkan kepentingan kelompok atau komunitas suku tersebut agar mereka bisa tidur dengan nyenyak dan terhindar dari mimpi buruk khusunya bagi anak-anak suku tersebut. Sehingga pada akhirnya dream catcher atau jimat penangkap mimpi ini menjadi tradisi atau kepercayaan dari suku Indian tersebut. 

Daftar Pustaka : 

Merisa, C. Dipercaya bisa menangkap mimpi baik, ini fakta seru dream catcher. bobo.grid.id diakses 12 Oktober 2020. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun