Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi Pembawa Acara Tidak Cukup Hanya Modal Suara

22 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 23 Desember 2022   08:21 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembawa acara (Sumber : Pexels.com)

Tidak harus menggunakan pakaian yang mewah atau branded. Cukup rapi, bersih, padu padan yang tepat, enak dipandang mata dan nyaman dipakai. 

Sungguh tidaklah elok dilihat, ketika kita terlalu sibuk memperbaiki rok yang terlalu pendek, atau karena celana terlalu ketat.

Gunakan tata bahasa yang baik dan sopan, sesuai tema acara, juga audiens yang hadir. Sesekali boleh melakukan improvisasi, tapi tetap pada koridor tidak menyinggung orang lain dan tetap memperhatikan putaran waktu. Alur waktu menjadi poin penting dalam sebuah acara. 

Penampilan secara keseluruhan, termasuk tata rias wajah perlu mendapat sentuhan yang ajaib. Warna nude bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan kesan alami pada riasan, terutama bila memandu acara di siang hari. 

Semprotkan parfum dengan aroma yang lembut secukupnya. Wewangian dasar dari bunga ditambah citrus memberikan kesan segar dan tidak berat. Tidak disarankan untuk menggunakan parfum beraroma tajam. 

Ilustrasi wewangian dasar bunga (Pexels.com)
Ilustrasi wewangian dasar bunga (Pexels.com)

Pembawa acara harus bisa menghidupkan suasana


Saat acara berlangsung, ada banyak hal yang bisa saja terjadi. Perubahan jadwal atau narasumber, misalnya. Di saat seperti ini butuh kepiawaian pembawa acara agar tamu atau audiens tidak merasa jenuh. Ibarat mesin pada mobil, pembawa acara adalah penggerak pada sebuah acara.

Untuk itu, harus dibekali dengan wawasan yang luas terutama berkaitan dengan acara yang sedang dibawakan. Banyak membaca, memahami topik atau isu penting yang sedang viral saat itu, akan lebih meningkatkan rasa percaya diri saat mengendalikan jalannya acara.

Berpartner ketika menjadi pembawa acara lebih menguntungkan sebenarnya, bisa saling mengisi ketika seseorang kehabisan ide.

Namun, tetap butuh diskusi dan persiapan matang, sehingga tidak terkesan saling berebutan atau monopoli sepihak.

Jangan berhenti belajar

Menjadi apapun yang handal dalam tugasnya, termasuk menjadi pembawa acara, butuh latihan yang tidak sedikit. Berlatih, dan terus berlatih adalah kuncinya. Suatu keahlian, tentu melewati kesalahan dan kegagalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun