3. Iri hati
Ini sebenarnya bukan stigma sih, tetapi sengaja saya masukkan di sini karena ada beberapa kasus seseorang mengecap orang yang berpacaran dengan orang Barat yang jelek-jelek karena faktor iri dimana seseorang ingin memiliki pacar orang Barat terus nggak kesampaian jadi membuat gosip yang tidak-tidak.
Maaf ya, bukan bermaksud menyinggung sekali lagi. Kebanyakan orang Barat suka dengan wanita Asia yang berkulit agak gelap dan wanita yang pintar (jika opsi yang pertama tidak dapat) sedangkan kebanyakan orang Indonesia melihat dari fisiknya saja, tanpa peduli apakah ia pintar atau tidak. Teman saya ini biasa-biasa saja, sering diejek oleh anak-anak cowok lainnya karena tidak secantik artis girlband Korea atau teman-temannya yang berdandan ala Korea tetapi akhirnya teman saya malah mendapat kekasih pria Barat yang tampan dan baik hati serta respek sama dia.
Come on, jangan lihat orang dari tampang tapi dari inner beauty. Percuma cantik/ganteng tapi nggak bisa berguna bagi masyarakat serta tidak ada menghargai orang sama sekali.
4. Materialistis
Di negara Barat lebih keras dan harus bisa mandiri, bayar pembantu mahal dan nggak semua orang Barat kaya. Mungkin penghasilan mereka tinggi tetapi ditunjang juga dengan biaya hidup yang tinggi. Di negara maju, pajak yang mereka tetapkan sangat tinggi. Kalau saya tidak salah baca artikel, rata-rata pajak di negara Eropa bisa mencapai 50%. Di negara-negara Eropa, nggak mungkin orang punya double job dan harus benar-benar ahli dalam bidangnya.
Percaya deh, hidup di negara orang itu belum tentu enak sekalipun suami/istri kita yang orang Barat sayang banget sama kita. Biaya hidup yang besar, belum lagi pajaknya, belum harus adaptasi budaya setempat belum lagi banyak hal yang berbeda dari Indonesia yang bikin homesick pada awal-awalnya.
Nggak semua orang Barat itu orang kaya, untuk bayar pembantu saja sangat mahal sehingga masing-masing individu harus bisa mandiri.
Komentar saya:
Setiap orang memiliki sisi baik dan buruknya, tidak semua orang Indonesia yang berpacaran dengan orang Barat kelakuannya tidak baik. Masalah kelakuan hanyalah masing-masing individu, nggak ada sangkut pautnya dengan kewarganegaraan.
Saya juga beberapa kali mendapat cap jelek karena berteman dengan orang Barat dan kebanyakan dengan pria, kalau masalah ini sebenarnya saya sejak kecil tomboy dan lebih suka berteman dengan laki-laki karena saya tipikal orang yang jarang menggunakan perasaan, lebih cenderung bermain ke logika. Selain itu karena di keluarga saya laki-laki semua sehingga membentuk kepribadian saya yang mandiri dan nggak tergantung oleh orang lain, kalau biasanya perempuan kemana-mana bergerombol saya lebih senang sendiri atau ditemani satu orang jika perlu.