Mohon tunggu...
The Balbalans
The Balbalans Mohon Tunggu... Sepakbola Akar Rumput

‎

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gol Seret, Poin Seret: Amorim dan Masalah Besar MU

18 Februari 2025   11:25 Diperbarui: 18 Februari 2025   11:25 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruben Amorim berharap timnya bangkit dari kekalahan di Arsenal (Martin Rickett/PA) Foto oleh Martin Rickett 

Ruben Amorim datang membawa harapan, tapi realitanya pahit. Manchester United makin terpuruk, lini serang mandul, dan keputusan transfer justru memperparah situasi. Apakah ini awal dari kegagalan besar?

Manchester United dan Perjalanan Suram di Era Amorim

Ketika Ruben Amorim mengambil alih kursi panas Manchester United, harapan besar bertumpu padanya. Namun, tiga bulan berlalu, dan Setan Merah justru makin terperosok. Kekalahan 1-0 dari Tottenham jadi tamparan keras bagi United yang kini bertengger di posisi ke-15, tertinggal 15 poin dari empat besar, dan hanya 12 poin dari zona degradasi. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kebangkitan.

Sejak pergantian pelatih, efek "new manager bounce"---di mana tim biasanya tampil lebih baik setelah pergantian pelatih---tidak terjadi di Old Trafford. Amorim sendiri mengakui bahwa ia menghadapi "banyak masalah" dan tantangan di United lebih sulit dari perkiraan.

Tapi, seberapa besar masalah yang sebenarnya?

United Terburuk dalam Sejarah Liga Primer?

Ketika Amorim menyebut skuadnya sebagai "tim terburuk Manchester United dalam sejarah," banyak yang mengernyitkan dahi. Meski terdengar berlebihan, angka-angka tidak berbohong.

  • United hanya meraih 29 poin dari 25 pertandingan---rekor terburuk mereka di era Liga Primer.
  • Dengan 48% tingkat kekalahan, United kalah 12 kali dalam 25 pertandingan.
  • Jika tren ini berlanjut, mereka hanya akan meraih 44 poin di akhir musim---angka terendah sepanjang sejarah Liga Primer klub.
  • Di bawah Amorim, United hanya meraih 14 poin dalam 14 laga Liga Primer, lebih buruk dari sebagian besar tim di divisi ini.

Bahkan dibandingkan dengan manajer pasca-Ferguson, persentase kemenangan Amorim yang hanya 43% lebih rendah dari Moyes (57%), Mourinho (52%), dan Ten Hag (67%).

Krisis Gol: Produktivitas Mandek, Rashford dan Antony Bersinar di Klub Lain

Salah satu masalah terbesar United musim ini adalah kurangnya ketajaman di depan gawang. Statistiknya cukup mengerikan:

  • United hanya mencetak 28 gol dalam 25 pertandingan, dengan rata-rata 1,12 gol per laga.
  • Hanya empat tim yang mencetak gol lebih sedikit dari United di Liga Primer.
  • Striker utama, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirzkee, hanya menyumbang 5 gol dalam 45 laga Liga Primer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun