Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rumus Menjadi Kaya, Adakah Caranya?

28 Agustus 2021   21:05 Diperbarui: 4 September 2021   10:30 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyimpan uang. (sumber: pixabay.com/TheDigitalWay)

Semua orang ingin menjadi kaya, memiliki banyak uang, rumah, kendaraan pribadi, bisa jalan-jalan dan bebas hutang.

Berbagai cara dilakukan untuk menuju keberlimpahan (baca: hidup melimpah). Mulai dari kerja untuk mendapat gaji hingga menjalankan usaha untuk memperoleh penghasilan.

Namun sayang alih-alih hidup kaya, banyak orang justru merasa kurang berhasil dalam kehidupan finansial. Kalau Anda salah satunya, maka Anda perlu mengetahui beberapa hal yang mesti dilakukan untuk menjadi kaya.

Pada dasarnya, menjadi kaya itu ada polanya, ada rumusnya. Bukan soal Anda lahir dari keluarga kaya raya atau memiliki modal yang besar.

Banyak contoh orang-orang terkaya di dunia malah berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Salah satunya Li Ka Shing, orang terkaya di Hong Kong dan Asia Timur.

Dilansir dari laporan majalah Forbes (26/2/2021), total kekayaan Li saat ini sebesar USD35,4 Miliar atau setara Rp. 495,6 Triliun. Uwow banget kan? Hehe...

Li Ka Shing lahir di Chaozhou, China pada tanggal 29 Juli 1928. Dia berasal dari keluarga yang terbilang miskin. Li tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, bahkan pada usia 12 tahun, dia terpaksa berhenti sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai.

Saat pasukan Jepang melakukan invasi ke China, Li beserta keluarganya harus berpindah ke Hong Kong untuk bertahan hidup. Setelah beberapa waktu bertempat tinggal di Hong Kong, ayahnya jatuh sakit sehingga tidak bisa bekerja dan akhirnya meninggal karena TBC.

Dengan sangat terpaksa, di usia 15 tahun, Li harus menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala rumah tangga dengan bekerja di salah satu pabrik plastik. Dia bekerja 16 jam sehari selama satu minggu penuh. 90 persen gaji yang dihasilkan diberikan kepada sang ibu untuk kebutuhan keluarga.

Bebekal pengalaman kerja selama di pabrik plastik, Li kemudian memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Saat itu memang produksi bunga plastik menjadi komoditas industri yang ramai peminat.

Setelah mendapatkan pinjaman modal dari keluarga, Li mendirikan perusahaan bernama Cheung Kong Industries. Naluri bisnisnya yang baik membuat perusahaannya berkembang sangat pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun