Ada alasan tersendiri mengapa lagu Sandaran Hati aku masukkan ke dalam daftar lagu Ramadan. Sepintas memang lagu ciptaan musisi bernama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang lebih dikenal dengan Noe Letto ini bukan lagu religi.
Biasanya lagu-lagu Ramadan kerap identik dengan nuansa religi yang kental. Namun kali ini aku masukkan unsur spriritualitas yang juga tak kalah pentingnya untuk kita mulai kenal dan pahami.
Perbedaan religi dengan spiritual lebih kepada kontekstual yang hendak dituju. Kalau religi berhubungan dengan unsur-unsur keagamaan atau kepercayaan. Sedangkan spiritualitas berkaitan dengan kondisi rohani dan jiwa yang terkoneksi dengan Sang Pencipta.
Menurutku lagu Sandaran Hati adalah lagu bertema spiritualitas. Menceritakan tentang bagaimana kondisi seorang manusia yang taat kepada Sang Pencipta.
Nah, di dalam momen Ramadan kali ini aku mengajak teman-teman semua untuk mulai mengenal serta memahami spiritualitas.Â
Seperti pertanyaan apakah kita sudah benar-benar tunduk dan bersujud kepada NYA ataukah kita beribadah hanya karena takut masuk neraka?
Apakah kita telah sadar menunaikan ibadah puasa Ramadan atau jangan-jangan hanya menahan lapar dan dahaga saja?
Segudang pertanyaan akan muncul seketika tatkala jiwa dan rohani mulai diberikan level kesadaran sedikit lebih tinggi. Coba kita perhatikan penggalan lirik lagu Sandaran Hati berikut ini.
Dalam Hidupku,
Kesendirianku,
Teringat kuteringat (Berzikir)
Pada janjimu kuterikat (Syahadat)
Hanya sekejap kuberdiri (Salat)
Kulakukan sepenuh hati (Khusyuk)
Peduli kupeduli (Ibadah Wajib dan Sunah)
Siang dan Malam yang berganti (Waktu Beribadah)
Sedihku ini tak ada arti
Jika kaulah Sandaran Hati (Allah Swt)
Kaulah Sandaran Hati (Allah Swt)
Begitulah alasan mengapa aku masukkan lagu Sandaran Hati sebagai lagu Ramadan. Lagu yang menajamkan spiritualitas kita. Silahkan dijadikan alternatif lagu untuk merenung dan berfetakompli bersama NYA.Â
Akhirnya
Dan akhirnya di penghujung tulisan ini, aku referensikan satu lagu terakhir berjudul 'Akhirnya' ciptaan musisi Deddy Dukun dan Youngki Soewarno.