3. Tanggung Jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status : meliputi kedudukan sosial ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar.
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni;
1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Menurut Bass (1985), tingkat di mana seorang pemimpin adalah transformasional diukur terutama berkaitan dengan pengaruh pemimpin terhadap pengikutnya. Pemimpin mengubah dan memotivasi pengikut dengan: (1) membuat mereka menyadari pentingnya hasilhasil tugas (task outcomes), (2) membujuk mereka untuk melebihi kepentingan pribadi mereka demi organisasi atau tim, dan (3) mengaktifkan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi.
Bass (seperti dikutip dalam Tracey dan Hinkin, 1998) mengusulkan bahwa kepemimpinan transformational terdiri dari "4 I". Dimensi pertama adalah idealised influence, digambarkan sebagai perilaku yang menghasilkan rasa bangga pengikut, rasa hormat, dan kepercayaan. Idealised influence termasuk pembagian risiko (risk sharing) pada bagian si pemimpin, pertimbangan kebutuhan pengikut melebihi dari kebutuhan personal, dan perilaku etis dan moral (ethical and moral conduct).
KESIMPULANÂ