Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melalui 4 Lobang Melihat Dunia

23 Desember 2015   20:32 Diperbarui: 24 Desember 2015   05:56 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 Lobang 

Lobang itu terdapat di dinding bagian belakang bioskop. Ya dari sanalah disorotkan film ke layar lebar. Dari 4 lobang itulah secara bergantian proyektor memutarkan film. Kampong kami memang hebat, mana ada desa disekitar yang memiliki bioskop seperti desa Tempino kalau bukan karena budi baik Pertamina. 2 kali seminggu film di putar sebagai penghiburan bagi buruh minyak, sebagai ganti letih setelah lelah bekerja mengebor minyak mentah.

Gedung bioskop terletak ditengah desa berdekatan dengan Pasar dan Zus.  Pasar Tempino nan ramai terdiri dari kios kios berbagai rupa dagangan yang dinaungi oleh atap tinggi terbuka.  Sedangkan Sus adalah satu balai pertemuan buruh, didalamnya terdapat meja bilyard dan meja bar seperti kafe serta bermacman jenis hiburan lainnya seperti main bridge.  Kalau tidak ada film diputar maka para buruh bercekerama di Zus. Waktu itu  disana terdapat  satu satunya kulkas di kampong kami. 

Film di putar dalam sehari 2 kali terkadang tiga kali.  Pemutaran pertama untuk anak anak pukul 16.oo dan tentu saja film khusus tontonan anak bururh.  Sedangkan film orang dewasa di putar 2 kali yaitu pukul 19.00 dan pukul 21.00. Gedung bioskop ini mampu menampung sekitar 150 penonton yang duduk di kursi kursi panjang.  Penonton pria dan wanita di pisahkan.  Siang sebelum Film di putar petugas kantor pertamina mengumumkan ke khalayak bahwa nanti malam ada pemutaran film sekalian lengkap dengan judul dan pemaran. 

Bioskop Pertamina juga terdapat di Bajubang dan Kenali Asam di Propinsi Jambi. Minyak mentah yang berhasil di eksplorasi di kumpulkan di Tempino yang berjarak 27 km dari Kota Jambi.  Dari Tempino  minyak dipompa melalui pipa besar yang terbentang sepanjang 270 Km sampai ke Plaju Sumatera Selatan. Apabila anda penasaran tanya saja ke Mbah Google dimana seh letak geografis Tempino  dan ada apa saja disana.

 

Hiburan Buruh Pertamina

Pintu masuk bioskop di jaga ketat oleh Pasmanin.  Itulah sebutan penjaga keamanan Pertamina yang berseragam gelap.  Pasmanin menjaga pintu untuk meleseksi penonton.  Penonton istimewa tentu saja  kaum buruh Pertamina yang dipersilahkan masuk di pemutaran film pertama.  Penonton swasta adalah para pedagang yang ikutan menikmati hiburan gratis dengan karcis sedikit senyum kepada Pasmanin, Pedagang dan rakyat biasa di bolehkan ikut nonton di pemutaran film yang lebih malam.

Anak anak bujang Tempino yang berbadan besar dan merasa berhak nonton film dewasa coba coba melewati Pasmanin.  Namun upaya coba coba ini selalu gagal karena Pak Security tahu benar (kenal bapaknya) budak budak Tempino yang masih di bawah umur walaupun badannya bongsor. Nah kalau sudah gagal nonton film di gedung bawah masih ada 2 alternatif lagi.  Alternatif pertama nonton dari bukit di samping bioskop.  Dari sela sela jendela anak anak masih bisa nonton  hanya saja film tampak separuh.  Sialnya lagi tontonan itu seperti film bisu karena suara film tak terdengar.

Alternatif kedua anak anak tanggung ini naik ke gedongan.  Di Gedongan tempat tinggal  pejabat tinggi (employe) Pertamina bermukim ada juga bioskop dalam ukuran yang lebih kecil.  Nama bioskop ini Merawan di kampong Atas Mandi.  Employe hanya 10 orang beserta istri nonton film duduk enak  di meja berbentuk round table.  Bioskop nya mewah dan super nyaman.  Budak budak Tempino menyelusup diam diam di sisi Bioskop menyelinap ikutan menikmati totonan  film dewasa.  Untunglah di Merawan tidak ada Pasmanin sehingga mereka leleuasa menjelajah di kawasan eksclusif ini.

Melihat Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun