Assalamualaikum ,
Selamat sore sobat penulis nan elok hati. Â Apa kabar, semoga baik dan sehat semua, Aamiin. Ketika awak keluar rumah tadi pagi menjelang siang tetiba timbul isnpirasi menulis. Â Inspirasi itu datang sewaktu berbicara dengan Sekuriti Perumahan BHP. , pending Shalat Asar ,....
Lanjut...
Sekuriti Markus mengeluhkan tidak bisa mudik.
"Ada penyekatan di beberapa titik Pak Haji "
Awak tersenyum kecut mengingat nasib sama. Jauh jauh hari sudah berniat pulang kampong ke Tempino Jambi di hari lebaran. 24 purnama tak menjenguk tanah kelahiran.
Pulang kampung di hari raya di defenisikan sebagai mudik oleh Penguasa. Mudik khas Indonesia raya tradisi budaya nusantara. Â Inilah kebiasaan turun menurun dari nenek moyang tradisi ritualpara perantauan.
Hanya prosesi sungkem ke Ayah Bunda nan dikejar, tidak ada yang lain. Â Mohon doa dan restu agar sukses dunia akherat. Berjuang di kota dalam upaya hijrah mengubah nasib. Â Syukur syukur terlimpahi rezeki sehingga posisi rakyat melarat menjadi konglomerat. Â Aamiin.
Rasanya gimana ghitu bila tak mudik. Â Ibarat baterai low bat nan tak di charge. Lemot sinyal lagi. Â Memang sih ada video call, namun tetap saja prosesi sungkem tak bisa terwakilkan. Sedih senusantara
Sembari menghibur  awak menepuk bahu kanan  Markus Â
" markus masih untung penyekatan bukan penyekalan, "