Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Taat, Belajar, Bekerja, dan Beribadah di Rumah

26 Maret 2020   08:03 Diperbarui: 26 Maret 2020   11:18 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Biarlah judul posting ini pakai Bahasa Inggris. Bukan karena ingin keren tetapi tampaknya kosa kata Stay At Home sudah mulai populer di kalangan percakapan warga.

Terjemahan bebas stay at home bisa jadi berdiam dirumah. Benar benar anda selalu dalam rumah atau dalam radius 100 meter bisa melakukan kegiatan memang perlu diperdebatkan.

Belajar, bekerja dan beribadah dirumah. Itulah pesan berantai yang acap kita dengar setelah Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia tidak memilih lockdown. Bekerja ada yang dikerjakan terutama ASN, belajar untuk anak sekolahan dan beribadah untuk semua umat beragama.

Seperti diberitakan , KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk beraktivitas produktif di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19. Adapun, aktivitas itu terutama terkait bekerja, belajar, juga beribadah. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020). "Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi pengurangan penyebaran Covid-19," ujar Jokowi.

Pesan inti dari berdiam dirumah adalah agar orang perorang tidak tertular virus korona. Berpikir posiitif saja anda "bersih dan sehat" sejauh ini, Kenapa begitu ? Ya sampai saat ini sebelum di test apakah anda yakin benar benar tidak posiitif korona ?

Inilah kehebatan dan keluarbiasaan virus corona. Sampai sampai seseorang tidak merasa apakah dia benar benar negatif. Berdasarkan pola pikir itulah stay at home menjadi pilihan utama. Oleh karena itu saya berpikir jangan sampai kita menjadi salah satu penyebar virus korona.

Perbaiki pola hidup sehat, Kalaupun terinfeksi virus korona daya tahan tubuh atau kekebalan kita bisa melawan virus corona sehingga berhasil membunuh si virus dalam tubuh. Manfaat kedua stay at home anda tidak tertular karena kita sekali lagi tidak tahu siapa yang berada didekat anda yang membaw virus itu tanpa disadarinya.

Social distancing yang kini oleh WHO ditingkatkan menjadi physical distancing merupakan cara kedua agar anda tak tertular atau menularkan virus corona. Artinya apabila harus ada kegiatan penting dan genting terpaksa keluar rumah maka wajiblah anda menjaga jarak dengan siapapun.  Hindari kemumunan.

Ya sudah sedemikian saja, saya sekarang sudah tertular promosi cuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan bukan sekedar basah membasahi  jari jemari tetapi mengikuti standard operasional procedure bagaimana mencuci tangan yang betul dan benar. .

11 hari stay at home. Mungkin tinggal 3 hari lagi masa karantina ini berakhir atau malah diperpanjang. Menilik trend peningkatan warga positif corona berdasarkan laporan Kemenkes saya pikir kita wajib bersabar dulu berdiam di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun