Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Bicara Papua Kalau Belum Pernah Makan Papeda

13 November 2019   06:46 Diperbarui: 13 November 2019   08:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ada alasan khusus kenapa saya harus hadir di acara Kuliah Umum bertajuk Merajut Papua Dalam Bingkai NKRI. Alasan tersebut tidak lain tidak bukan bersebab  ada nuansa mengkokohan  4 Pilar Kebangsaan terutama Bhineka Tunggal Ika.  Sebagai Alumni kami merasa bersyukur dan terpanggil menyelenggarakan Kuliah Kebangsaan kesekian yang digagas Iluni Pasca Sarjana sebagai bentuk kepedulian atas nasib bangsa dengan menghadirkan para Pejabat Publik dan pakar pada bidangnya

Papua adalah bagian tidak terpisahkan dari Nusantara yang direbut berdarah darah dari penjajah Belanda dalam operasi fenomenal Trikora. 53 Tahun telah bergabung dengan Republik Indonesia. Papua mengalami perubahan dahsyat terutama era pasca reformasi.

Disamping itu kehadiran putra putra terbaik Papua di agenda rutin Kuliah Kebangsaan yang digagas Ikatan Alumni Pasca Sarjana Universitas Indonesia menunjukkan kepedulian kita semua dalam merajut persatuan.

papua5611-5dcb3302d541df3e5c1cc838.jpg
papua5611-5dcb3302d541df3e5c1cc838.jpg
Kuliah  Umum dilaksanakan Selasa, 12 November 2019 di Kampus UI Salemba mulai Pukul 14.00 sampai selesai. Inilah peristiwa yang mungkin jarang terjadi ketika untuk pertama kali Pangdam dan Kapolda berada disatu acara ilmiah bersama 2 orang Bupati serta para Tokoh Papua.

Putra Terbaik Papua yang menjadi Nara Sumber  adalah Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab Pangdam XVII/Cendrawsih, Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw Kapolda Papua, Bupati Kabupaten Puncak Papua Willem Wandik, Bupati Kabupaten Marauke Frederickus Gabze. Selain itu Direktur PT Freeport Tony Wenas dan Tokoh Masyarakat Papua Mantan Dutabesar Columbia Michael Manufandu.

Para pembicara jauh jauh datang dari Papua tampaknya sangat serius menyampaikan permasalahan dan usulan solusi dengan menyiapkan makalah dan bahan presentasi. Itulah eloknya ketika permasalahan disampaikan langsung oleh para pemangku jabatan bukan dari pihak ke -- tiga.

papua56-5dcb3358d541df64146c4652.jpg
papua56-5dcb3358d541df64146c4652.jpg
Lihat saja ketika Pangdam Cendrawasih mengulangi pengetahuan ilmu bumi hadirin dengan menegaskan bahwa Papua merupakan pulau terbesar ke dua didunia setelah Greenland dan sekitar 47 % wilayah Pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia. Perubahan ketatanegaraan menjadi 2 Propinsi dan jumlah Kabupaten meningkat dari 9 menjadi 42 sementara  jumlah Desa  7.143.

Populasi penduduk 2,3 Juta dihamparan 421, 981 kilometer persegi menggambarkan betapa luas dan sepinya daratan  berbelantara hutan tropis yang sedemikian sulit ditembus.  Oleh karena itu wajar saja Papua menjadi titik central perhatian dunia berkaitan dengan kekayaan alam serta potensi pariwisata yang belum optimal dikembangkan.

Sehingga jarum jatuh saja di Papua menjadi berita dunia, apalagi ketika akhir akhir ini timbul kerusuhan. Mayjend Herman mengharapkan Kuliah Umum  menghasilkan formula effektif untuk bersama menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di Papua. Oleh karena itu Civitas Akademika Universitas Indonesia diharapkan menjadi pelopor menyusun perumusan solusi adequad dalam upaya merajut Papua dalam bingkai NKRI.

papua222-5dcb33c7d541df77d90ec2a2.jpg
papua222-5dcb33c7d541df77d90ec2a2.jpg
Bupati Manokwari dan Bupati Puncak Papua memaparkan kondisi riel rakyat Papua. Manokwari di pesisir atau daratan bisa dikatakan cukup aman dalam keberagaman dengan para perantau atau pendatang.  Sementara Kabupaten yang memiliki ketinggian 4000 meter dari permukaan laut sudah memberikan bea siswa kepada generasi muda,  namun hasil bea siswa tersebut tidak seperti diharapkan karena mereka terpengaruh oleh informasi yang berkembang melalui saluran internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun