Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertarungan Seru 2 Kubu di Media Sosial Pasca Deklarasi Pilpres

10 Agustus 2018   10:05 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:34 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Suara Nasional

Seperti diberitakan detik.com, Drama mengiringi deklarasi Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Nama cawapres yang dipilih seolah memberi kejutan tersendiri bagi publik.  

Jokowi menjadi yang pertama mendeklarasikan pasangannya. Setidaknya ada 10  nama bakal cawapres yang disebut masuk radar Jokowi sebelum akhirnya  menentukan pilihan ke Ma'ruf.

Dengan telah diumumkannya  Deklarasi 2 Pasangan Pilpres satu hari menjelang akhir pendaftaran di  KPU secara tidak langsung menandai dimulainya pertarungan seru 2 kubu di  media sosial (medsos).  

Tidak terhindarkan Medsos yang terhubung  dengan internet seperti Twitter, Facebook, WhatApps, Instagram dan media  lain yang acap melakukan siaran langsung seperti Televisi dan Radio  menjadi lahan dan wadah saling silang pendapat antara para pihak.

Pliz, sebagai orang bijak dan terhormat kiranya sobat tidak menyerang (merundung/bully) diri pribadi dan keluarga sosok Bapak Joko Widodo KH Ma'ruf Amin dan Bapak Prabowo Subianto Bung Sandiaga Uno.   

Silahkan sampaikan kritisi atau berikan apresiasi atas kebijakan calon pemimpin pemerintahan 2019 - 2024 sebagai sumbangan positif produktif  untuk kedigjayaan Indonesia Raya.

Pertarungan 2 kubu akan terus berlangsung sampai hari pencoblosan. Informasi siang siur bisa jadi membuat warga pemilik suara bingung menjatuhkan pilihan.  Apalagi ketika memasuki masa kampanye resmi, silang pendapat itu semakin seru bahkan saling menjatuhkan. 

Itulah black campaign yang sebenarnya tak elok dijadikan salah satu cara menjatuhkan lawan.  Harus hati hati jangan sampai hujatan tersebut justru menjadi boumerang menyerang diri sendiri.

Akhirnya izinkan awak dalam kapasitas jurnalis penggiat medsos menyampaikan sedikit dan sekedar himbauan. Silahkan netizen mengutarakan isi hati dan  hasil analisa pemikiran objektif  di medsos sebagai salah satu hak demokrasi.  

Namun hendaknya tetap menjaga sopan santun  guna menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kita bangsa yang cerdas karena mendawamkan  Pancasila khususnya Sila  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Have a nice friday friends
Salamsalamn
TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun