Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Buku Sedunia Lewat Tanpa Kesan

23 April 2018   21:32 Diperbarui: 23 April 2018   21:42 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penulis dan kemudian menerbitkan buku pastilah memiliki hari khusus untuk diperingati.  23 April tidak asing lagi diperingati sebagai  Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Tentu saja ada dasar hukum karena peringatan ini diorganisir pertama kali oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) di tahun 1995.

Sesungguhnya Buku bukan hanya menjadi bahan bacaan di waktu senggang. Namun sudah menjadi tali pengikat manusia dengan kebudayaan. Buku pun tidak lekang dimakan waktu karena wujudnya terus mengikuti perubahan zaman.

Mulai dari berbentuk gulungan, naskah kuno, kertas cetak, hingga akhirnya masuk sebagai aplikasi komputer tablet. Buku menjadi alat berharga untuk berbagi pengetahuan dan keterbukaan pada dunia. (zika zakiya)

UNESCO, bertanggung jawab  menyediakan akses pada semua pihak ke potensi yang dimiliki oleh buku. Usaha ini dimulai dari sekolah dengan tujuan utama memberantas buta huruf pada anak. Tanpa pendidikan yang berkualitas, halaman buku akan senyap.

Buku jarang berfungsi sebagai satu kesatuan karena memicu kita untuk membaca buku lainnya. Kunci yang akhirnya membuka harta karun berikutnya," ujar Direktur Umum UNESCO Irina Bokova.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Diluar itu semua untunglah ada Islamic Book Fair (IBF).  Walaupun tidak ada hubungan langsung dengan hariu Buku Sedunia setidaknya kegiatan pameran buku islam ini berhasil sejenak mengajak warga memperhatikan buku. IBF di selenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) 18-22 April 2018. Lumayan selama pameran  buku terjualnya 53.000 judul sebagai bukti masih ada warga cinta kitab.

Bisa jadi karena kesibukan mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Kemendikbud terpecah kosentrasi sehingga Hari Buku Sedunia lewat begitu saja tanpa kesan. Mudah mudahan di tahun depan pemerintah berkuasa agak peduli sedikit tentang Buku.  Memang sudah ada gedung megah berlantai 24 di Perpustakaan Nasional namun itu belum cukup.

 Sebagai seorang penulis awak telah menerbitkan 15 buku. Buku adalah  muara menulis, sangat disayangkan apabila ada penulis membiarkan  karyanya tercerai berai di media sosial. Kenapa tidak di jilid dan  diterbitkan. Bukankah buku adalah media dimana anda akan selalu dikenang  sepanjang masa. Selamat Hari Buku Sedunia.

 Perlu ada gerakan nasional dari istana yang menggelorakan niat baca buku melaui kegatan kegiatan progresif dan terukur.  Buku adalah jendela dunia.  Adakanlah lomba menulis  dari SD sampai Perguruan Tinggi.  Ajak anak anak sekolah cinta buku  sehingga generasi penerus mampu menjaga NKRI harga mati apabila rakyatnya cerdas dan pintar.

Salamsalamn

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun