[caption id="attachment_343156" align="aligncenter" width="640" caption="1987 dan 2014 : Generasi Keturunan ke 2 dan 3Â (dokumentasi td)"][/caption]
Dokumentasi foto disebelah kiri di ambil tahun 1987. Ketika itu putra pertama Adithya Husada berusia 3 tahun. Didit demikian nama panggilan Adithya sedang memangku adiknya Rendithya Ramdan Fikri putra kedua kami Thamrin Dahlan Enida Busri. Rendi ketika itu masih bayi berumur 2 minggu karena dia baru saja lahir pada tanggal 21 Mei 1987 di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta.
27 tahun kemudian. Foto kedua atau yang terpampang di sebelah kanan merupakan moment ketika Azka Zaidan Athallah memangku adiknya Abidzar Zafran Nusantara. Azka dan Abidzar adalah putra pertama dan kedua Adithya Husada dengan Astried Minang Nathalia. Dokumentasi di ambil bulan Desember 2014, Azka telah berusia 3 tahun sedangkan Abidzar dilahirkan pada hari Ahad, 14 Desember 2014 di Jakarta.
Inilah dua buah foto bersejarah bagi generasi Thamrin Dahlan dan Enida Busri. Keajaiban dokumentasi foto yang berbicara. Posisi Didit memangku Rendi sama dengan posisi Azka memangku Abidzar. Tanpa rekayasa, inilah takdir Allah SWT, dua moment berbeda waktu namun merupakan sejarah penting pada keturunan kami,
Ya biarlah nanti sejarah mencatat. Di era kemajuan teknologi informasi segala sesuatu momnet bisa di abadikan di dunia maya. Lihatlah nanti beberapa tahun setelah hari ini, Azka dan Abidzar atau orang lain ketika mencari nama Azka dan Abidzar di google.com maka mereka akan menemukan namanya tercantum di mesin pencari itu. Sesungguhnya apa yang dilakukan Datuk nya pada usia Azka dan Abidzar masih belia merupakan cacatan sejarah bagi keluarga Besar H Thamrin Dahlan dan Hj Enida Busri.
Ketika Azka Zaidan Athallah lahir pada tanggal 9 Oktober 2011 (9/10/11) Datuk nya yang Penulis menorehkan catatan berita kelahiran cucu pertama di sosial media Bebrapa tulisan berupa opini dan puisi. Tidak lain maksud dari memberitakan kelahiran generasi kedua ini adalah untuk menjadi catatan abadi di dunia maya. Terima kasih kompasiana dan facebook yang telah membantu menyusundan menyimpan auto biografi keluarga kami. Tidak ada orang lain yang akan mencatat perjalanan kehidupan kita kalau bukan kita sendiri. Hal inilah yang menjadi dorongan inspirasi utama mengapa setiap peristiwa keluarga di tuliskan di internet. Seperti ketika awak menerbitkan buku pertama yang bergenre autobiografi berjudul Bukan Orang Terkenal
[caption id="attachment_343479" align="aligncenter" width="604" caption="2010 : Foto keluarga pada Resepsi Pernikahan Adithya Husada dengan Astried Minang Nathalia "]
Kehidupan rumah tangga berjalan seiring waktu dengan lahirnya putra ke - 3 Fauzan Hamidi pada tahun 1991. Ketika itu kami telah memiliki 3 orang putra namun belum memiliki seorang anak perempuan pun. Sebagai keluarga keturunan Minangkabau yang menganut paham Matriachaat, rasanya janggal apabila tidak memiliki anak padusi ( perempuan)
Atas anugerah Allah SWT, setelah kami berdoa terus menerus, akhirnya pada tahun 1992 seorang putri lahir. kami beri nama Amalia Muflihat. Alhamdulillah keturunan Bundo Kanduang telah berada di rumah. ya sekarang kami telah memiliki 3 putra dan 1 anak perempuan. Lengkaplah sudah. Mereka mendapatkan pendidikan di sekolah yang baik terutama di Sekolah Dasar Islam (SDIT) yang mengajarkan akidah Islami dan Rukun Islam dan Rukun Iman.. Inilah fondasi pendidikan agama yang sangat penting di samping anak anak mendapat lingkungan teman sekolah yang bisa dipercaya dan dibanggakan.