Di sini, kita mengasihinya. Ia dimanfaatkan oleh sementara pihak, sedangkan ia hanya bisa berkata-kata. Padahal, di tanah air ia ditunggu-tunggu. Di tanah air ia dimanfaatkan "suaranya" -- kadang plus gambarnya -- oleh orang dan pihak terttentu. Eh, di Tanah Haram juga.
Kasihan, kan?
***
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!