Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Habib Rizieq Patut Dikasihani

16 April 2019   09:51 Diperbarui: 16 April 2019   10:14 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini momen Presiden Jokowi habis dari dalam Kabah. (foto: TEMPO)

Besok, Rabu, 17 April 2019 Pemilihan Umum: Pileg dan Pilpres. Ir. H Joko Widodo, sebagai capres menggunakan masa tenang dengan mengunjungi dan masuk Kabah, umroh dan seterusnya menjadi tamu Raja Salman, Raja Arab Saudi.

Di negeri itu pula bersemayam lama Habib Rizieq. Bertahan sudah setahun lebih. Bisa dipastikan ia takkan mencoblos, esok hari, di tanah air. Lalu, berkaitan dengan kedatangan Presiden Jokowi, muncul rumor. 

Apabila presiden "yang dilawan" Habib Rizieq ditolak menyambanginya. Perhatikan! Yang muncul kosa kata Presiden ditolak oleh Habib bertemu. Siapa menyebutkannya? Bisa dari banyak mulut. Jika kita kutip di bawah ini "berita" dari media yang tak sekelas TEMPO atawa KOMPAS:

"Mereka juga meminta kesediaan Habib Rizieq untuk menemui Jokowi," ungkap Kiai Sobri saat dihubungi Indonesia Inside, Senin (15/4).

Menurut dia, mereka meminta agar Habib Rizieq bertemu Jokowi di salah satu hotel berbintang di Makkah. Selain itu, mereka juga menginginkan kesediaan Rizieq untuk menemani Jokowi masuk ke dalam Kakbah.

Hebat.

Masuk akal? Kayaknya nggak. Pertama, Habib sedang dalam "status" bukan warga negara Arab Saudi. Bahasa lain: ia keluar dari Indonesia tersebab kasus yang menjelimetnya, dan tidak berani pulang ke Indonesia. Jika Prabowo menang, barangkali. Karena ia berjanji, sehari setelah diumumkan menang, akan menjemput "sahabatnya" itu.

Habib Rizieq (foto: istimewa)
Habib Rizieq (foto: istimewa)

Dengan kata lain Habib sedang dalam kebingungan, dan mesti menahan diri. Tak bisa mengerahkan massa dan mengarahkan massa -- ketika Kampanye kemarin. Justru sedang dalam tempat sunyi. Sehingga ketika ada momen Jokowi ke Tanah Suci: "terberitakan" ditampiknya. Ia menolak bertemu dengan presiden seperti dikutip di atas.

Namun kutipan dari media yang sama, sebagai berikut, sebaliknya: Saat dihubungi, Ketua FPI KH Sobri belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar penolakan Habib Rizieq bertemu Jokowi itu.

Di sini, kita mengasihinya. Ia dimanfaatkan oleh sementara pihak, sedangkan ia hanya bisa berkata-kata. Padahal, di tanah air ia ditunggu-tunggu. Di tanah air ia dimanfaatkan "suaranya" -- kadang plus gambarnya -- oleh orang dan pihak terttentu. Eh, di Tanah Haram juga.

Kasihan, kan?

***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun