Membaca puisi itu mengasyikkan. Lebih-lebih bila itu perihal cinta, temanya. Pada buku antologi Ungkapan Hati-nya Aan Nurhasanah, kita dapatkan itu. Persis dan sejalan dengan "ungkapan hati" penyair Majalengka yang kini bermukim di Kota Udang Cirebon.
Ia sesungguhnya seorang pendidik. Apa nggak boleh menulis puisi, dan tema cinta? Ya, boleh atuh mah. Bukankah perihal cinta itu universal. Yang bisa dilewati oleh kaum Hawa maupun Adam. Namun jika  yang mengalami dan mendalami itu kaum Hawa dan seorang pendidik pula? Indah, dan terjaga marwahnya "cinta" ala Bu Aan ini. Simak saja penggal di bawah ini:
Setangkai mawar yang kausematkan
Masih berseri anggun dalam jamban hatiku
Tetap indah, seindah kasih yang kauberi
Setulus janji yang kini telah teringkari
Liris.
Bisa dibilang, Aan tak neko-neko dalam berpuisi. Ia seperti sedang mengungkapkan hatinya, jika memang itu mengganjal. Jadilah puisi yang tidak terlalu banyak tafsir dan metafora. Diksinya masih serupa orang yang sedang mendalami apa itu ungkapan hatinya secara jujur. Tidak ngelantur, walau itu boleh saja. Namanya saja sedang dalam falling in love, misalnya.
Rindu ditulis Aan lebih dari satu. Itu pertanda ia kaya akan bahasa cinta -- dan rindu itu bagiannya, kan? Saya senang dengan rindu yang satu ini:
Di sini
Di lembaran hati
Kupuisikan rindu ini
Berpena rasa yang tak terperi
Inilah bentuk sebuah karya fiski dan kreatif seorang Aan. Sah sebagai puisi, sebagaimana lazimnya sebuah puisi dari ungkapan hatinya. Larik-lariknya tak usah mengikuti pakem. Sementara rima-nya dapat. Bukankah hakikat puisi itu: enak bila dibacakan dan didengar oleh orang yang (tidak) sedang jatuh cinta sekalipun.
Keindahan sebuah puisi, bila bisa dirasakan dan mengesankan orang lain. Ikut larut. Juga merasakan keindahan bunyi-bunyi (rima) yang ditawarkan oleh penulisnya.
Saat inspirasi ini hadir dan mengalir
Rantai kata pun menjelma di antara angin rindu
Duh!
*** Â
Judul   : Ungkapan Hati
Penulis : Aan Nurhasanah
Penerbit: Peniti Media, 2018
Tebal   : 137 halaman
ISBN Â Â Â : 978-602-6592-21-7