Korban akan menjadi trauma dan takut untuk keluar rumah. Bayang-bayangnya akan muncul saat melihat segerombolan laki-laki. Sehingga aktivitas yang seharusnya dilakukan akan menjadi terhambat.
Timbul gangguan kesehatan mental
Korban yang takut untuk menegur langsung pelaku biasanya akan memilih diam dan enggan untuk memberitahukannya kepada siapapun. Dan jika hal itu dilakukannya secara terus-menerus maka efeknya akan berdampak pada kesehatan mentalnya. Korban akan sering mengalami gelisah, cemas bahkan sampai depresi.
Kesehatan fisik menurun
Pelecehan yang awalnya hanya catcalling jika berubah menjadi pelecehan fisik maka tentu akan membuat kesehatan fisik korban menjadi menurun, bisa jadi karena terdapat luka atau memar pada tubuh korban.
Dalam grafik 1.0 menunjukkan pengalaman catcalling yang pernah dirasakan perempuan di dunia, dapat dilihat bahwa hampir 100 persen perempuan pernah mengalami tindakan ini dan didominasi oleh perempuan yang berumur di bawah 16 tahun.Â
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan ini tidak memiliki spesifik umur untuk dijadikan sebagai target, namun yang mengkhawatirkan adalah apa yang dirasakan oleh perempuan setelah merasakan catcalling. Sebanyak 98 persen perempuan merasa takut dan 55 persen diantaranya mengalami kekerasan setelah mencoba untuk melakukan penolakan kepada pelaku.
Jika dampak tersebut sudah jelas-jelas membahayakan bagi para korban catcalling, maka yang harus kita lakukan adalah meminimalisir perbuatan catcalling yang terbukti sudah memakan banyak korban. Untuk dapat meminimalisir kejadian catcalling, berikut ada beberapa tips bagi para perempuan yang menerima catcalling, dan bagaimana cara menyikapinya:
Mencari jalan lain
Bila kamu sudah menjumpai kumpulan orang yang sedari jauh sudah memperhatikanmu, cara yang lebih aman yakni kamu dapat memilih untuk melewati jalan lain. Namun ingat, tetap berjalan dengan tenang dan jangan terlihat terburu-buru. Itu akan memberi isyarat jika kamu tidak takut kepada mereka.
Pergi ke tempat yang ramai