Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengupas Fenomena "Twitter, Please Do Your Magic"

7 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 7 Maret 2021   20:19 3560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: indianexpress.com

Twitter merupakan salah satu sosial media yang akhir-akhir ini banyak digrandungi oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.  Twitter ini dapat dikatakan sebagai salah satu jaringan sosial dan juga layanan mikroblogging yang membuat penggunanya dapat membaca ataupun mengirim pesan hingga 140 karakter yang biasa kita sebut dengan tweet. 

Sementara untuk Indonesia, pengguna twitter aktif yakni mencapai 19,4 juta orang. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Budi Setiawan, mengatakan jika hal tersebut menjadikan Indonesia berada di urutan kelima sebagai pengguna twitter terbanyak.

Saat ini twitter tidak hanya digunakan untuk membuat postingan atau tweet yang menceritakan tentang masalah pribadi saja. Namun dengan semakin bertambahnya pengguna twitter, platform ini kini lebih banyak digunakan untuk membantu orang lain, mempromosikan barang belanjaan, dan lain sebagainya.

Nah, bagi kalian para pengguna twitter pasti sudah tidak asing dengan kalimat "twitter, please do your magic". Kalimat ini dapat dikatakan cukup sederhana, namun dapat memiliki efek yang luar biasa. Kalimat "twitter, please do your magic" ini biasanya digunakan oleh pemilik akun untuk menyebarluaskan sesuatu dengan maksud agar mendapatkan pertolongan dari pengguna twitter yang lain. Dengan kalimat ajaib tersebut maka kolom like, komentar dan share akan menjadi sangat ramai.

Dalam beberapa kasus banyak orang yang berhasil mendapatkan pertolongan dengan kata ajaib tersebut. Seperti salah satu akun yang membuat utas mengenai kucingnya yang hilang, dengan menggunakan kalimat awalan "twitter, please do your magic" maka kucing kesayangannya sudah dapat kembali ke rumah. Selain itu juga telah banyak pula kasus-kasus mengenai pelaku pelecahan dan kekerasan seksual yang berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian, yang juga berawal dari cuitan warganet dengan menyertakan kalimat "twitter, please do your magic".

Adapun kasus lainnya yakni dari akun yang bernama @damirielshirazy, pada tanggal 11 februari 2019 pemilik akun tersebut membagikan sebuah utas yang berbunyi, "TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC. Ayo bantu renovasi sekolah MTS An-Nur, yang punya akses ke Pak Gub @ridwankamil ibu Bupati @adeyasinn tolong bilangin ada sekolah yang sudah kurang layak. Saya terpaksa mempublikasikannya, kebetulan saya mengajar disini @lukmansaifuddin" cuitan tersebut akhirnya mendapatkan jumlah like sebanyak 232 dan di retweets sebanyak 456 kali. 

Dan berkat bantuan dari warganet akhirnya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan sekolah tersebut sudah dapat direnovasi dengan tambahan 2 kelas yang telah rampung. Dengan banyaknya atensi yang di dapatkan, otomatis cuitan tersebut menjadi viral dan semakin banyak pula donatur yang mulai berdatangan.

Dengan adanya kalimat "twitter, please do your magic", maka akan lebih banyak orang yang dapat membantu sesama meskipun hanya menekan tombol share atau dengan menyumbangkan beberapa rupiah. Meski sedikit, hal tersebut sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Namun di dunia yang serba digital ini tidak serta merta kita dapat mempercayai semua orang, apalagi orang-orang yang tidak kita kenal. Apalagi dari lingkup media sosial yang semuanya sangat mudah di manipulasi. Tidak semua orang yang menggunakan kalimat "twitter, please do your magic" ini mengatakan hal yang sebenarnya. Banyak oknum yang memanfaatkan kalimat tersebut hanya untuk mencari perhatian atau memanfaatkan banyak pihak saja.

Seperti dalam kasus yang belum lama ini terjadi. Ada salah satu warganet yang menggunakan kalimat "twitter, please do your magic" dalam cuitannya, ia menceritakan tentang ibunya yang waktu itu sedang berjualan kue, namun ibunya ditipu oleh orang yang tidak dikenal dengan cara memesan banyak kue namun tidak kunjung diambil atau di cancel secara tiba-tiba. Tak lupa pemilik akun juga menyertakan foto-foto kue yang dijual oleh ibunya. 

Akhirnya postingan tersebut viral dan membuat lebih dari 22,4 ribu orang menyebarkan cuitan tersebut. Namun usut punya usut, ada beberapa netizen yang merasa janggal dengan foto-foto kue yang telah diposting. Dan akhirnya setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata foto-foto tersebut adalah foto hasil curian dari beberapa orang yang menjual kuenya di facebook. Sontak hal tersebut membuat warganet geram. Beberapa kali pemilik akun memberikan pembelaan, namun banyak warganet yang mengatakan jika pembelaan tersebut tidak masuk akal.

Dengan adanya bukti, klarifikasi dari penjual kue yang asli jika itu benar foto kue yang memang dijual olehnya di facebook, maka pemilik akun twitter tersebut telah di cap sebagai penipu. Setelah kasus itu terjadi, banyak warganet yang mulai mengetahui siapa nama pemilik akun yang asli, dimana ia bersekolah bahkan sampai alamat rumahnya.

Sebagai pengguna media sosial, sepantasnya kita harus lebih teliti dalam menggunakannya. Perlu kewaspadaan dan kehati-hatian agar kita tidak mudah ditipu oleh pengguna media sosial media yang lain. Kita bebas berekspresi, mengeluarkan pendapat, menolong sesama, dan lain sebagainya karena lingkup media sosial yang sangat luas. 

Namun perlu diperhatikan jika tidak semua pemilik akun memiliki maksud yang baik dalam setiap postingannya. Dan sebaiknya kita sebagai orang baik tidak perlu mencari perhatian secara berlebih dengan cara yang salah atau meminta sesuatu yang berlebihan untuk kepentingan diri sendiri, apalagi dengan menggunakan embel-embel "twitter, please do your magic". 

Jadilah pengguna media sosial yang bijak, dengan saling membantu sesama namun harus tetap mengedepankan research atau mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun