Mohon tunggu...
thahira syafira
thahira syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Memiliki minat pada bidang kesehatan lingkungan, khususnya dalam upaya sanitasi lingkungan, pengelolaan limbah, dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ubah Sampah Jadi Berkah: Mahasiswa KKN UNNES Ajak PKK Desa Ngabenrejo Membuat Kompos Mandiri

7 September 2025   21:06 Diperbarui: 7 September 2025   21:06 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode Ember Tumpuk Dalam Pembuatan Pupuk Kompos (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Grobogan, 15 Juli 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga kepada ibu-ibu PKK Desa Ngabenrejo, Kecamatan Grobogan, pada Selasa (15/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan kesadaran warga dalam mengelola sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan.

Sampah rumah tangga, khususnya sampah organik masih menjadi persoalan utama di Desa Ngabenrejo. Sebagian besar warga belum terbiasa melakukan pemilahan sampah dan cenderung membakar atau menimbunnya sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNNES memperkenalkan metode ember tumpuk sebagai alternatif sederhana, murah, mudah diperoleh, dan efektif dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Kegiatan ini diikuti oleh 23 anggota Tim Penggerak PKK Desa Ngabenrejo. Rangkaian kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai pentingnya sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah organik. Selanjutnya, para peserta mengikuti praktik langsung pembuatan pupuk kompos. Proses pengolahan dimulai dari pemotongan bahan organik, pencampuran dengan larutan EM4, hingga penjelasan mengenai tahapan dekomposisi. Kompos kemudian didiamkan selama satu bulan dengan monitoring setiap tiga hari sekali untuk melihat perkembangan penguraian bahan organik.

Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penanggung jawab pelaksana program, Thahira Syafira, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang agar peserta mampu mempraktikkan kembali proses pembuatan kompos secara mandiri di rumah masing-masing. "Kami berharap pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah organik," ujarnya.

Hasil dari pelatihan  menunjukkan bahwa kompos yang dihasilkan memenuhi standar dan siap digunakan, ditandai dengan warna coklat kehitaman, tekstur gembur, tidak berbau, serta aman digunakan untuk tanaman. Beberapa peserta bahkan telah memanfaatkan pupuk kompos tersebut untuk tanaman pekarangan rumah masing-masing. 

Penyerahan Hasil Pembuatan Pupuk Kompos (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Penyerahan Hasil Pembuatan Pupuk Kompos (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kepala Tim Penggerak PKK Desa Ngabenrejo, menyambut baik kegiatan yang digagas mahasiswa KKN UNNES. "Program ini sangat bermanfaat karena membantu masyarakat mengelola sampah sekaligus mendukung sektor pertanian yang menjadi potensi utama Desa Ngabenrejo," ungkapnya. Melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, mahasiswa KKN UNNES berharap agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh masyarakat dapat diterapkan secara konsisten sehingga tercipta lingkungan desa yang lebih bersih, sehat, dan produktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun