Aurora merupakan fenomena alam yang terkenal dikalangan masyarakat di Indonesia. Namun fenomena ini tidak terjadi di Indonesia.Â
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Namun dibalik indahnya Aurora, ternyata terdapat dampak buruk pada fenomena alam ini. Dampak yang pertama adalah merusak satelit. Lapisan elektron yang terbawa oleh angin surya akan menabrak magnetosfer dan benda lain di sekitar atmosfer bumi, termasuk satelit. Pada tahun 1994, dua satelit komunikasi milik Kanada mengalami gangguan akibat tabrakan dengan partikel elektron dari angin surya.
Dampak yang kedua adalah mengganggu GPS. Terjadinya Aurora dapat mempengaruhi kinerja frekuensi dan sistem GPS. Tabrakan elektron akan mengakibatkan gangguan GPS seperti yang terjadi pada milik WAAS, salah satu perusahaan asal Amerika Serikat yang mengalami masalah selama 30 jam.
Dampak yang ketiga adalah mengganggu jaringan telekomunikasi. Jaringan komunikasi yang menggunakan sinyal-sinyal elektronik berbasis frekuensi seperti radio, terlevisi dan internet akan terganggau akibat adana fenomena ini. Ketika terjadi aurora maka atmosfer akan terbuka sehingga gelombang elektromagnetif telekomunikasi yang seharusnya dipantulkan kembali ke bumi akan keluar ke angkasa.
Aurora terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Dibalik indahnya Aurora ternyata terdapat bahaya cukup serius.