Dalam pidatonya di depan Sidang Majelis Umum PBB,New York AS  Rabu 26 September 2012 PM.Jepang, Yoshihiko Noda dengan tegas mengatakan bahwa terkait dengan soal kedaulatan negara Jepang di gugusan kepulauan berbatu tanpa penghuni  Senkoku (yang oleh Tiongkok di sebutnya Diaoyu ) tidak berkompromi dengan Tiongkok.
Penegasan tersebut semakin meningkatnya ketegangan di laut China Timur ,karena kepulauan Senkoko atau Diaoyu itu selain diklaim oleh Jepang juga di klaim oleh Tiongkok dan Taiwan.Dan  beberapa hari  yang  lalu kedua negara raksasa ekonomi Dunia  tersebut  sempat mengadakan suatu pertemuan  tingkat tinggi  untuk membahas masalah persengketaan atas kepulauan tersebut.Namun tanpa memperoleh hasil apapun seiring meningkatnya aksi protes di negara masing-masing untuk mendukung klaim negaranya terhadap kepulauan itu.
Selain itu kapal induk Tiongkok pertama,beberrpaa mkapal pengawal pantai Jepang dan Taiwan sekarang berada di sekitar peraiaran Senkoku atau Diaoyu ,untuk memperkuat klaim mereka terhadap gugusan pulau pula yang diduga kaya sumber daya alamnya  tersebut.Antara Jepang dan Tiongkok memang sudaha sering terjadi saling usir-mengusir nelayan yang menangkap di kawasan itu.Bahkan terakhir antara beberapa kapal pengawal pantai Taiwan dan Jepang terjadi saling serang dengan meriam air  ,yang  kedepannya  bisa saja berubah dengan bentrokan senjata yang akan mengancam kedamaian kawasan perairan tersebut.
Dalam pidatonya ,PM.Yoshihiko Noda juga menegaskan pula bahwa pembelian pulau-pulau itu dari pihak swasta itu sah menurut hukum Jepang dimaksudkan untuk menjamin pengelolaannya yang stabil.Namun apa yang di lakukan Jepang itu belum di maklumi Tiongkok,ujarnya pula di mimbar PBB itu.Meskipun begitu Beijing pasti sudah mengetahuinya,karena pembelian kepulauan itu oleh pemerintah Jepang sudah di ekpos media massa .Tetapi dalam konteks ini belum diketahui bagaimana sikap Tiongkok kedepan terhadap status Senkoku(Diaoyu)yangkononnnya sudah dibeli Tokyo dari pihak swasta.
Bagaimana sikap Tiongkok terhadap pengakuan PM.Jepang Yoshihiko Noda itu   sampai sekarang belum di ketahui, namun bisa dipastikan Beijing akan menolaknya dengan tegas pula.Hal ini yang tentu saja semakin meningkatnya ketegangan di perairan Laut China Timur sehingga gelombangnya akan  mendorong konflik lainnya di laut utara Jepang sampai ke Laut China Selatan.                                                                                                                                                                                                         Karenanya perairan laut yang terbentang mulai dari utara Jepang sampai ke kepulau Natuna di kawasan itu sekarang semakin memanas  yang melibatkan  beberapa negara anggota ASEAN,Jepang, Rusia,Tiongkok, Taiwan,Korea Selatan juga jirannya Korea Utara.                                                                                                                                                                                                                Meningkatnya potensi konflik-konflik di kawasan perairan itulah sebagai alasan kuat bagi meningkatnya pula kehadiran Paman Sam di kawasan,kononnya untuk menjembatani persengketaan itu.Namun alasan tersebut ditanggapi serius oleh Beijing,dengan katanya supaya masalah Asia diselesaikan oleh dan dengan cara Asia sendiri,bukan oleh negara-negara asing termasuk Eropa dan AS.Untuk mengentaskan masalah itu perlu segera dicari solusi yang bisa di terima oleh berbagai pihak secara damai,supaya masalah tersebut tidak akan muncul lagi kedepan yang bisa mengancam perdamaian dunia.