Apa jadinya selama berpuluh-puluh tahun ada orang yang diikuti sosok jin kasta tertinggi jin? Dari dia masih kecil hingga usia 28 tahun? Bagaimana rasanya selama berpuluh-puluh tahun itu, sosok jin yang mengikutinya itu ternyata juga mencintainya? Bagaimana bisa jin dan manusia menyatu? Memaksakan cintanya kepada manusia?
Begitulah kisah film Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat karya sutradara Azhar Kinoi Lubis. Film horor dari rumah produksi VMS Studio ini diangkat dari kisah nyata Maryam. Kisah menyeramkan dan menegangkan ini pertama kali muncul di podcast horor Lentera Malam. Lalu diangkat ke layar lebar dan tayang di bioskop-bioskop mulai Kamis, 18 September 2025.
Film ini berkisah tentang Maryam (Claresta Taufan), yang sejak lahir hingga dewasa diikuti oleh sosok jin terkuat (Ruli Fitrian Alia). Nama jinnya tidak boleh disebutkan. Khawatir jinnya marah. Jin ini jatuh cinta dengan Maryam. Sementara itu, Maryam yang tidak paham bagaimana bisa, menghadapi rentetan peristiwa tragis yang menimpa orang-orang di sekitarnya.
Makhluk gaib itu mengikat Maryam dengan janji kelam, mengikuti setiap langkahnya, dan menjeratnya dalam teror antara dunia nyata dan gaib. Cinta gaib itu menjadi kutukan yang akan ikut mengguncang emosional dan psikologis penonton. Dari awal film ini dimulai sampai film ini berakhir, selalu diwarnai dengan ketegangan.
Di akhir film, bahkan dilihatkan ada dua sosok Maryam. Satu menjadi makmum suaminya saat shalat berjamaah. Satu lagi sedang menatap foto kabah dengan tersenyum. Scene yang membuat penonton jadi bertanya-tanya. Mana yang jin, mana yang manusia? Tidak ada kejelasan.
Produser eksekutif Shalu T.M., mengatakan film Maryam: Janji Dan Jiwa yang Terikat punya kisah yang berbeda dari genre horor Indonesia yang pernah diangkat. Menurutnya, film ini tidak saja memberikan "hiburan" (terkhusus bagi penyuka film horor tentunya), juga menjadi refleksi dari perjalanan menyentuh Maryam.
"Melalui film ini kami ingin memberikan ruang empati ke Maryam, yang sampai sekarang ia pun belum bisa keluar dari teror yang dialaminya, yang sampai sekarang masih berusaha membersihkan dirinya dari jin tersebut.
"Bayangkan, hampir seumur hidupnya, Maryam diikuti makhluk tak kasat mata itu," katanya, usai press screening di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Kamis, 11 September 2025.
Di dalam film itu, digambarkan Maryam yang dari kecil sudah didampingi oleh jin itu. Hal itu digambarkan lewat visual fragmen hitam putih agar melihat kisah-kisahnya melalui lensa yang empatik. Memberikan penonton perjalanan reflektif tentang hidup yang dijalani saat ini dan merasa bersyukur atasnya.