Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama strategis terkait ekosistem kemitraan bisnis yang berbasis klaster. Perjanjian kedua pihak ini bertujuan untuk menyediakan produk dan layanan perbankan sekaligus memperkuat implementasi program Holding UMKM yang diinisiasi pemerintah.
Perjanjian Kerja Sama ini berlangsung pada Rabu, 28 Mei 2025 di Jakarta. Dalam rangkaian acara tersebut, juga dilakukan pelepasan ekspor produk perikanan ke China oleh PT Satya Trinadi Komira Perkasa.
Sebagai tahap awal, program ini mulai diterapkan di sektor kelautan dan perikanan. Contohnya, pelepasan simbolik ekspor ikan layur hasil binaan PT Satya Trinadi Komira Perkasa yang menyerap produk olahan dari 500 nelayan di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam kolaborasi ini, Kementerian UMKM berperan menyampaikan data pelaku usaha yang tergabung dalam klaster prioritas, sekaligus memberikan pendampingan dan pengawasan. Adapun BNI bertugas melakukan evaluasi kelayakan dan menyediakan layanan perbankan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Holding UMKM adalah program strategis Kementerian UMKM yang bertujuan meningkatkan kapasitas UMKM dalam skala ekonomi, konektivitas, serta akses pembiayaan dan pasar," kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman  yang turut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut bersama para pejabat Eksekutif BNI.
Program UMKM Holding ini akan mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Selama ini, kata Maman, pelaku usaha kecil sering kesulitan menjangkau pembiayaan dari perbankan.
Pihaknya, kata Maman, ingin seluruh sektor ekonomi strategis di tanah air dapat membangun ekosistem kemitraan bisnis yang bukan hanya akan menciptakan nilai tambah (value creation). Melainkan juga memperluas lapangan kerja (job creation) dalam proses bisninya.
Program UMKM Holding ini inisiatif pemerintah membangun rantai pasok antara pelaku usaha mikro dan menengah dengan perusahaan besar. Tujuannya, untuk mengatasi hambatan klasik yang dihadapi UMKM, seperti terputusnya koneksi dengan pasar dan terbatasnya akses pembiayaan.
"Jadi, ketika jaminan pasokan dan pembeli tetap sudah tersedia, maka bank seperti BNI siap memberikan pembiayaan. Ini akan membuka akses modal yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM," jelas Menteri Maman.
Terkait kerja sama ini, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, menyampaikan, pihaknya menyediakan layanan BNIdirect Cash yang memudahkan pelaku UMKM untuk mengakses rekening dan melakukan transaksi secara daring.