Setiap lembaga baik lembaga formal maupun nonformal memiliki tugas utama sebagai pemberi layanan prima kepada konsumen atau pelanggan. Layanan ini diberikan sesuai dengan karakteristik lembaga, ketentuan yang mengikat, serta keselarasan antara tugas lembaga dengan masyarakat pengguna.
Pelayanan disebut prima jika konsumen atau pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapannya. Konsumen juga hendaknya memiliki kemudahan akses dalam memenuhi kebutuhan saat berada di lingkungan lembaga tersebut.
Berbagai upaya perlu dilakukan oleh pegawai/karyawan di lembaga tersebut agar layak disebut pemberi layanan prima. Keterampilan menggunaan ekspresi, gestur, tata krama berbicara, serta kesungguhan perlu dimiliki oleh setiap karyawan pada saat memberi pelayanan.
Jika diamati, layanan prima menyangkut empat hal pokok, yakni: attitude, attention, appearance, dan action.
Attitude berkaitan dengan sikap. Setiap pegawai hendaknya memiliki sikap yang ramah, profesional, dan menjunjung tinggi kehormatan perusahaan atau lembaga. Apa pun yang dilakukannya senantiasa menjaga citra dan martabat lembaga tempatnya bekerja.
Attention berkaitan dengan perhatian atau kepedulian. Siapa pun dan bagaimana pun kondisi konsumen/pelanggan, semua karyawan berkewajiban memberi rasa hormat, perhatian, dan kepedulian yang prima. Setiap pegawai/ karyawan harus bisa menahan diri pada setiap kondisi yang tidak sesuai harapan. Artinya, meskipun pelanggan atau konsumen bersikap kurang sopan atau menunjukkan sikap negatif, selaku karyawan tetap harus menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan ketulusan.
Appearance berhubungan dengan penampilan. Setiap pegawai hendaknya berpenampilan menarik dan sopan sesuai ciri khas perusahaan. Usahakan tampilan selalu enak dipandang. Wajah yang cantik dan tampan tidak akan memberi kenyamanan jika tidak berhias senyum dan keramahan. Artinya, penampilan ini hendaknya dimaknai lengkap menyangkut penampilan fisik dan nonfisik. Untuk memandu karyawan, setiap lembaga sebaiknya memiliki standar tampilan agar dapat dilaksanakan dengan baik saat karyawannya melakukan layanan prima.
Action memiliki makna tindakan nyata. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kebutuhan, keinginan, atau harapan pelanggan. Tindakan nyata ini hendaknya dilakukan dengan cermat, hati-hati, serta memberi rasa nyaman kepada konsumen. Menanyakan keperluan, memberi akses kemudahan, disegerakan prosesnya, dapat membantu proses layanan agar berjalan sesuai harapan.
Layanan prima tidak hanya berlaku di lembaga perusahaan, tetapi sangat diperlukan juga di sekolah. Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan mencetak lulusan yang sukses, berkualtitas di bidang akademik, dan bermatabat dalam adab, maka sekolah bisa memulai langkah ini dengan memberikan layanan prima untuk siswa selaku konsumen.
Jika menginginkan siswa yang memiliki attitude atau adab yang baik, mulailah dengan sikap yang layak diteladani. Guru hendaknya menunjukkan kemampuan sosial emosional yang baik. Siap menghadapi situasi dengan sikap terpuji, sabar, profesional, dan bermartabat. Â