Tidak semua hal bisa dirancang dengan presisi, termasuk urusan rezeki. Kita bisa membuat rencana kerja, target pencapaian, atau tabungan masa depan.Â
Namun, hidup sering menunjukkan bahwa kejutan-kejutan kecil bisa lebih menentukan arah langkah. Ada kalanya seseorang merasa sudah di titik akhir, lalu datang peluang yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Banyak orang mengira rezeki hanya datang dari kerja keras yang linear. Padahal, rezeki bisa hadir lewat hal-hal sederhana seperti kebaikan hati, relasi yang tulus, atau keputusan untuk tetap bergerak meski tak tahu akan sampai ke mana.Â
Yang penting bukan seberapa cepat langkahmu, tapi seberapa terbuka hatimu terhadap proses.
Kebaikan yang Tak Pernah Sia-Sia
Ada cerita dari seorang teman yang sempat menganggur selama lebih dari enam bulan. Ia rajin melamar pekerjaan, mengikuti kelas daring, hingga menawarkan jasa freelance.Â
Sayangnya, tidak ada hasil yang terlihat. Di tengah kelelahan, ia mulai membantu sebuah komunitas kecil tanpa dibayar. Ia membuat konten, membantu desain sederhana, dan mengelola media sosial mereka hanya karena ingin tetap berkarya.
3 bulan setelah bergabung, ketua komunitas itu merekomendasikannya ke sebuah startup yang sedang butuh digital marketer. Bukan hanya mendapat pekerjaan tetap, ia juga dipercaya memimpin tim kecil.Â
Ketika ditanya bagaimana bisa secepat itu, jawabannya sederhana, "Saya cuma berusaha tetap bermanfaat walaupun belum dibayar."
Kebaikan memang tak selalu dibalas oleh orang yang sama, atau di waktu yang kita harapkan. Tapi ia menyisakan jejak.Â
Ada mata yang diam-diam melihat, ada hati yang mencatat niat baik, dan ada waktu yang bekerja diam-diam mempertemukanmu dengan kesempatan yang sesuai.Â