Di era digital dan perubahan gaya hidup yang cepat, banyak orang menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar soal bagaimana mereka menjalani hidup dan bekerja.Â
Kadang, pertanyaan seperti "Kapan kerja beneran?", "Kenapa seharian di rumah saja?", atau "Kok umur segini masih repotin orang tua?" bisa terasa menusuk hati.Â
Padahal, setiap orang punya perjalanan hidup dan tantangan yang berbeda. Omongan seperti itu tidak jarang bikin kita jadi ragu, minder, atau bahkan stres.Â
Namun, penting untuk belajar bagaimana bertahan, menjaga motivasi, dan merespons dengan komunikasi yang tepat agar tidak terjebak dalam perasaan negatif.
Memahami Dari Mana Asal Omongan Itu dan Bagaimana Menghadapinya
Seringkali komentar atau pertanyaan tersebut muncul karena orang lain tidak paham dengan situasi kita.Â
Mereka mungkin hanya melihat dari permukaan, tanpa tahu perjuangan, kondisi mental, atau bahkan pilihan hidup yang sedang kita jalani. Menganggap setiap kritik sebagai serangan pribadi bisa membuat kita mudah down.
Salah satu cara bertahan adalah dengan membangun komunikasi yang efektif. Saat menerima komentar yang terasa menghakimi, cobalah untuk merespons dengan tenang dan jelas.Â
Misalnya, jika ada yang bertanya, "Udah kerja kerja belum?", kamu bisa menjawab dengan jujur tapi tegas, "Saat ini aku sedang fokus belajar skill baru dulu supaya nanti kerjaanku lebih sesuai passion." Dengan jawaban seperti ini, kamu tidak perlu defensif tapi tetap memberi informasi yang membuat orang lain paham.
Selain itu, komunikasi dua arah bisa membantu meredakan ketegangan. Ajak mereka mengerti kondisi kamu tanpa harus merasa diserang.Â
Kadang, orang tua atau teman hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja. Dengan sikap terbuka, kamu juga bisa mendapatkan dukungan yang selama ini tidak kamu sadari.