"Kehilangan arah bisa jadi jalan pulang yang paling jujur. Sebab dari titik itulah kita belajar berjalan bukan demi dunia, tapi demi jiwa yang mulai mengerti tujuan."
Ada masa ketika semua terasa buram.Â
Tujuan yang dulu pernah kita yakini tiba-tiba menghilang dari pandangan. Energi yang biasanya menggerakkan kita mendadak melemah, dan rutinitas berubah menjadi beban yang makin sulit dipanggul.Â
Kita pun bertanya: ke mana sebenarnya aku sedang menuju?
Kehilangan arah bukan tanda kegagalan, melainkan sinyal bahwa kita tengah mengalami fase penting dalam perjalanan hidup.Â
Ini bukan akhir segalanya, tetapi ruang jeda untuk menata ulang prioritas, mendengar kembali suara hati, dan mengumpulkan keberanian untuk melangkah pelan-pelan ke depan.
Menghadapi Kekosongan Bukan Berarti Menyerah
Kondisi kehilangan arah kerap membuat kita merasa tertinggal. Di tengah media sosial yang ramai dengan pencapaian orang lain, perasaan tidak cukup baik atau terlalu lambat bisa muncul begitu tajam.Â
Namun sebenarnya, tidak semua yang tampak berjalan cepat benar-benar tahu ke mana tujuannya.Â
Ada yang sekadar berlari karena takut berhenti, bukan karena tahu ke mana mereka hendak pergi.