Mohon tunggu...
Tanza Erlambang
Tanza Erlambang Mohon Tunggu... -

# Ever stay in several countries, and stay overseas until currently. ## Published several books, some of them are: Hurricane Damage on Coastal Infrastructures (ISBN: 978-19732-66273) dan Prahara Rupiah (ISBN: 979-95481-1-X)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahok Pasti Kalah? (Berdasarkan Analisa Etnis)

26 Februari 2016   11:35 Diperbarui: 1 Maret 2016   18:47 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Ahok (Sumber: Pemda DKI, 2015)"][/caption]

 

Sebenarnya, saya ingin membuat judul: “Ahok di mata orang Denmark.” Tapi, berhubung tak ada orang Denmark yang saya tanya mengenal Ahok, dan bahkan hampir tak ada yang tahu kota Jakarta (semua mengenal Indonesia), maka judul yang saya buat seperti di atas.

Sebelum saya masuk ke pokok bahasan “peluang Ahok” atauk asarnya "Ahok Pasti Kalah?" Ada baiknya saya membuat ilustrasi sebagai berikut:

Dalam dunia politik, tanpa disadari, ada pakem, yaitu pemilih akan memilih berdasarkan pertimbangan : asal daerah yang sama (putra daerah); ras yang sama; agama yang sama; dan sense yang sama (wawasan yang sama). Tak percaya ? Mari kita buktikan.

Semua perdana menteri Denmark menang di daerah kelahirannya, dan bahkan sebagian besar menang di daerah domisili terakhirnya. Berhubung orang Denmark satu ras dan satu agama, maka kita tak usah menganalisa ke sana.

Presiden Obama, menang di daerah kelahirannya Hawaii, padahal Hawaii adalah basis partai Republik (Obama berasal dari partai Demokrat). Obama juga menang di daerah domisili terakhirnya, yaitu Chicago. Dari segi etnis, Obama menang (dapat suara) dari pemilih kulit hitam, turunan Asia (pernah hidup di Indonesia). Menang suara, baik dari pemeluk Islam dan Kristen.

Bagaimana dengan Indonesia?. SBY menang di daerah kelahirannya (Pacitan). Dan juga menjadi pilihan suku Jawa (Jatim dan Jateng). Dari segi agama, tentu saja beliau menang dari pemilih Islam. Idem ditto dengan Jokowi.

Kalau anda kalah di daerah kelahiran anda, maka jangan harap menang pilpres. Mau bukti? Amin Rais kalah di tanah kelahirannya Solo, dan kalah dari etnisnya sendiri (Jateng dan Jatim), bahkan kalah dari pemilih Islam. Semestinya beliau tahu diri, enggak usah “bermimpi” jadi presiden.

Megawati dan Prabowo?. Prabowo kalah di Jakarta, dan Megawati kalah di Yogyakarta. Daerah di mana mereka lahir. Parahnya lagi, baik Prabowo dan Megawati kalah di tanah kelahiran ayah mereka. Kalau kalah di daerah kelahiran, jangan pernah “mengigau” jadi presiden. Itu kata “pakem” politik.

Demografi Jakarta 
Penduduk Jakarta berdasarkan etnis dan agama adalah sebagai berikut (Sumber: Disini ) :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun