Mohon tunggu...
Teresia MegaO
Teresia MegaO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta Tes DNA dapat Menentukan Hubungan Antara Orangtua dan Anaknya

13 Mei 2019   21:48 Diperbarui: 13 Mei 2019   22:12 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang anak yang tertukar atau yang ingin memastikan orang tua kandungnya dapat menjalani suatu tes. Tes yang dijalani yaitu tes Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA. Seperti apakah tes Deoxyribo Nucleic Acid itu? Bagaimana suatu tes tersebut dapat menjawab pertanyaan, apakah si A dan si B bersaudara atau tidak? Penasaran, kan pastinya. Yuk kita bahas terlebih dahulu apa itu Deoxyribo Nucleic Acid.

Nah, Pasti sudah banyak yang tahu dan sudah pernah belajar kan, apa sih itu Deoxyribo Nucleic Acid atau yang dikenal dengan sebutan DNA. Nah, Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA merupakan suatu asam nukleotida yang merupakan rangkaian molekul penentu bentuk dan sifat semua makhluk hidup. Biasanya DNA dalam bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel. Seorang ahli genetika molekular dalam sesi konsultasi genetic menjelaskan bahwa hampir setiap sel manusia memiliki DNA.

DNA dalam sel tersusun sebagai unsur yang disebut nukleotida. DNA tersusun sebagai untaian komplementer dengan ikatan hidrogen. Manusia sendiri memiliki kira-kira tiga miliar pasang nukleotida dalam tiap - tiap selnya. Terdapat empat macam nukleotida yang masing-masing disimbolkan dengan huruf A, S, T dan G. A adalah adenin, S adalah sitosin, T adalah timin.

Ketiga miliar pasang nukleotida ini tersusun dari variasi urutan keempat macam nukleotida tersebut. Keseluruhan tiga miliar pasang nukleotida ini disebut dengan genom manusia. Sebagian genom manusia diturunkan dari ayah dan sebagian lagi dari ibu. Genom manusia juga terdapat genetik marker yang tersebar merata. Biasanya terdapat dalam bentuk pasangan atau kelompok nukleotida berulang, seperti CACACA atau CTCTCT atau CTGCTGCTG dan seterusnya.

Apa sih sebenarnya tes Deoxyribo Nucleic Acid? Bagaiamana sih caranya atau bagaimana sih tahapan -- tahapan untuk melakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA ? Simak penjelasannya dibawah ya.

Tes Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA saat ini sudah semakin familiar, apalagi dengan bermacam kasus yang terjadi di Indonesia. Berkat tes DNA, proses penyelidikan pun terbantu dan kebenaran lebih mudah terungkap. Tes DNA biasanya dilakukan untuk tujuan pribadi maupun tujuan umum seperti kasus - kasus untuk kepetingan penyelidikan polisi.

Tes DNA merupakan bukti yang paling akurat untuk tes identifikasi seseorang di bandingkan sidik jari. Selain untuk mendeteksi hubungan keluarga, tes DNA juga berfungsi untuk mendeteksi suatu penyakit -- penyakit tertentu hingga penyakit yang kompleks. Dengan tes DNA juga dapat mengetahui penyebab -- penyebab suatu penyakit apalagi yang bersifat penyakit turunan.

Dalam tes Deoxyribo Nucleic Acid terdapat beberapa metode. Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi fragmen - fragmen dari DNA itu sendiri.

Secara sederhananya yaitu metode untuk mengindentifikasi, menghimpun dan menginventarisir file-file khas karakter tubuh. Didalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut dengan kromosom. Setiap sel manusia yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri atas 22 pasang kromosom sotamik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY). Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang kromoson lainnya dari ibu.

Hampir semua bagian tubuh dapat digunakan untuk sampel tes DNA, loh. Namun, yang yang sering digunakan adalah darah, rambut, usapan mulut pada pipi bagian dalam dan kuku.

Sampel DNA yang digunakan bisa dari inti sel maupun mitokondrianya. Tetapi, yang paling akurat adalah inti sel. Karena pada inti sel tidak dapat berubah. Sebagai contoh, biasanya sampel yang digunakan adalah sampel darah merah karena lebih mudah. Tapi sel darah yang diambil adalah sel darah putih bukan sampel darah merah. Karena, sel darah merah tidak mempunyai inti sel. Spesimen tersebut kemudian akan diekstraksi DNA- nya sebelum diproses oleh berbagai teknik molekuler untuk mengidentifikasi karakteristik genomic pada lokasi -- lokasi yang ditentukan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun