"Meskipun lucu tapi itulah kenyataannya. Kita adalah orang-orang yang sama, yang sesaat lalu adalah orang-orang baik, tapi berikutnya menjadi orang yang buruk. Orang yang sesaat lalu merasa senang, tapi sesaat kemudian menjadi orang yang bersedih"Â (Fred Rogers dalam A Beautiful Day in the Neighborhood, 2019).
"A Beautiful Day in the Neighborhood" adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2019. Muatan ceritanya adalah drama seputar kehidupan sehari-hari, sama seperti keseharian kebanyakan kita.
Namun, memang ada juga segelintir orang di antara kita yang hidupnya dipandang spesial sehingga dirasa patut dan perlu dibukukan. Diharapkan akan banyak orang yang bisa menarik manfaat saat membaca biografi orang-orang yang spesial itu.
Membandingkan pandangan psikologi akan hal ini, ada baiknya bila kita bertemu dengan ulasan dalam sebuah buku biografi Sigmund Freud, tokoh besar psikoanalisis, yang ditulis oleh Ernest Jones. Ia adalah seorang sahabat Freud.
Buku biografi itu berjudul "Hidup dan Karya Sigmund Freud." Cetakan aslinya dalam bahasa Inggris berjudul "The Life and Work of Sigmund Freud", terbitan Hogart Press tahun 1967. Terjemahan dalam bahasa Indonesia buku itu dituliskan oleh Kardono dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2015.
Pandangan Sigmund Freud tentang penulisan biografi sendiri sangatlah ektsrem. "Siapa pun yang menulis biografi, mengikat dirinya kepada kebohongan, penyembunyian fakta, kemunafikan, dan bahkan menyembunyikan kekurangan pemahamannya sendiri, karena materi biografi itu sendiri tidak bisa dan tidak boleh digunakan. Kebenaran itu tidak dapat dicapai, manusia tidak layak untuk itu" kata Freud.
Dengan kata lain, penulisan biografi adalah sebuah usaha yang sebenarnya tidak disukai oleh Freud. Ia selalu sangat sinis terhadap setiap usaha yang sifatnya menelisik dan membukukan kehidupan pribadi.
Sudahkan Kita Menjadi Pribadi yang Asli?
"A Beautiful Day in the Neighborhood" adalah film biografi yang disutradarai oleh Marielle Heller. Naskah film ini ditulis oleh Micah Fitzerman-Blue dan Noah Harpster berdasarkan artikel "Can You Say... Hero?" tahun 1998 di majalah Esquire karya Tom Junod.
Film ini menceritakan kisah Lloyd Vogel, diperankan oleh Matthew Rhys, yang merupakan seorang jurnalis majalah Esquire. Istrinya bernama Andrea, diperankan Susan Kelechi Watson, dan mereka memiliki seorang bayi bernama Gavin.