Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Bapak dan Mamak adalah Merchandise yang Paling Patut Dikoleksi

20 Juni 2021   01:21 Diperbarui: 20 Juni 2021   01:52 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bapak dan mamak dalam membesarkan anak-anak|Dokpri

Seperti Eto'o. Ia bukan tanpa kesadaran mengharapkan keajaiban datang dari langit saat merumput bersama teman-temannya melawan Kroasia yang lebih unggul dalam berbagai aspek. Melihat kenyataan maka keajaiban itu mereka perjuangkan habis-habisan.

Permenungan ini menarik disandingkan dengan fenomena tahunan soal pengumuman kelulusan sekolah. Mulai dari "wisudaan-wisudaan" taman kanak-kanak hingga pengumuman penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi. Terutama di masa pandemi yang menginjak tahun kedua dan belum jelas pasti kapan akan usai ini.

Sekolah mungkin tidak akan lagi pernah sama. Sama tidak mungkinnya dengan kepastian akan masa depan yang menjadi misteri yang penuh teka-teki sepanjang zaman.

Untuk ketidakpastian itu pun kita tetap patut bersyukur. Sebab berdasarkan pengalaman, kesungguhan dalam sebuah bakti masih terbukti menjadi keutamaan dalam menanti berkat datang pada waktu yang tak terduga.

Setidaknya bagi setiap anak, orangtua masing-masing patutlah menjadi idola pertama mereka. Pengalaman orangtua, dalam baik dan buruknya, adalah pemandu jalan yang tidak asing di tengah banyaknya tanda-tanda perubahan yang sebelumnya tidak pernah dikenali di lapangan luas kehidupan.

Pengalaman setiap orangtua yang dikenali oleh anak-anak patutlah menjadi merchandise idol yang paling diburu untuk dikoleksi. Sejatinya tidak diperlukan banyak kocek dan tenaga untuk mendapatkannya.

Usaha yang perlu dilakukan untuk mendapatkannya barangkali hanya sebuah kesungguhan untuk betul-betul mengoleksinya. Bukankah koleksi paling berharga memang sering terabaikan karena hadir dalam rupa yang sangat sederhana?

Tulisan ini dipersembahkan bagi anak-anak, para pemuda, di mana pun, yang bersama dengan teman-temannya akan segera naik kelas, lulus sekolah, diterima di perguruan tinggi. Bahkan juga bagi mereka yang tidak lulus dan naik kelas.

Mereka adalah murid-murid yang nyaris tidak pernah bertatap muka sepanjang tahun ajaran. Sebagiannya mungkin akan berpisah dengan teman sebangku yang bahkan tak pernah dikenalnya.

Apakah ini adalah sebuah kenyataan yang tidak pernah diduga sebelumnya? Ya atau tidak, takada alasan yang memadai untuk merasa bisa tidak sungguh-sungguh menjalani hidup yang penuh penantian dan harapan akan berkat.

Selamat bersungguh-sungguh. Selamat berharap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun