Dia menyerahkan bendera merah putih, bendera kebangsaan Indonesia untuk dikibarkan di tiang yang terpancang di halaman balai desa.
Wasana Kata
Kisah dalam buku Tara Anak Tengger ini, memberikan pengajaran bahwa penghormatan terhadap kearifan lokal dan nilai luhur budaya kita berperan untuk mengantarkan kita selamat menjalani hidup di dunia baru yang serba berubah. Untuk sebuah perubahan sering kali dituntut pengorbanan yang tidak menyenangkan.
Sama seperti Bromo yang keramat itu. Dari sana bisa datang malapetaka, tetapi dari sana pulalah matahari yang membawa sejuta harapan mulai terbit saat fajar setiap kali hari berganti.
Mejuah-juah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!