Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Manusia Profan dalam Upaya Menjumpai Dia, Sang Numinosum

30 Oktober 2018   08:43 Diperbarui: 30 Oktober 2018   08:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perjalanan Manusia Profan dalam Upaya Menjumpai Dia, Sang Numinosum (Secuil Tinjauan Psikologi tentang Agama)

Pengalaman Carl Gustav Jung, seorang psikiater jaga di Rumah Sakit Burgholzi di Zurich dalam rentang 1900-1909, dalam merawat sekaligus mengamati para pengidap sakit jiwa khususnya penderita schizofrenia, mengajarkannya bahwa kegilaan itu tidak mungkin terlahir dari suatu pengalaman sadar, tp dihasilkan oleh suatu benak tak sadar yg otonom. Dominasi total benak tak sadar ini berakibat kegilaan, dominasi sebagian masih memungkinkan peluang pertumbuhan psikologis.

Kematangan psikologis berakar pd gagasan utk mengintegrasikan benak sadar dan benak tak sadar. Materi alam tak sadar yg personal ia beri nama "sang bayangan". Eksplorasi thd alam tak sadar personal dan kualitas bayangannya memberi akses thd alam tak sadar kolektif. Materi alam tak sadar kolektif bersifat non spesifik, merupakan pola atau bentuk yg mendapatkan kepribadian tertentu saat bermanifestasi di alam sadar pd konteks masyarakat tertentu, yg disebut oleh Jung sebagai arketipa.

Bagi Jung, agama dapat dipahami sebagai suatu pengalaman atau sikap, yaitu perjumpaan manusia yg profan (fana) dengan Dia yg numen, yg merenggut dan mengendalikan manusia sebagai subjek, tapi pada kenyataannya justru Dia yg senantiasa cenderung menjadi korban ketimbang sebagai penciptanya. 

Dalam perjumpaan ini, dogma atau creed atau kaidah memberikan suatu alternatif simbolis thd pengalaman empiris dan berfungsi sebagai penyangga antara benak sadar dengan kuasa yg sangat kuat dari alam tak sadar. Oleh orang-orang, Dia yg numen disebut Tuhan, yg meski dialami dan disadari sebagai sesuatu yg lain, sesungguhnya adalah juga bagian dari setiap insan manusia yg profan.

Materi alam tak sadar atau sang bayangan dalam diri manusia dpt menjadi contoh yg baik dimana betapa banyak dari antara kita yg telah menyadari bahwa betapa demikian mudahnya kita mencap orang-orang lain sebagai memiliki sifat-sifat buruk dan menyangkal sifat-sifat buruk tersebut di dalam diri kita, meski ada tersembul pengakuan bahwa sifat2 tersebut sebenarnya adalah bagian dari citra diri kita juga?

Proses penyadaran terhadap hal tersebut adalah bentuk proyeksi. Bentuk-bentuk proyeksi (penyadaran akan perjumpaan manusia profan dgn diri bayangan kita) adalah salah satu tahap awal perjalanan guna mencapai keutuhan psikologis (kalau berhasil)  atau kegilaan/disharmoni (kalau gagal), yg sering kita sebut sebagai perjalanan religius.

Penjelajahan akan alam tak sadar kolektif ini menginisiasikan perjumpaan2 dengan keseluruhan arketipa, yg dapat sangat dominan sehingga bersifat sangat berbahaya, yg oleh Jung disebut sbg suatu misi seorang pahlawan. Dalam konteks ini, simbol2 religius asimetris yg tidak dipahami secara utuh, sehingga agama yg seharusnya berfungsi memberikan petunjuk-petunjuk, terkadang dapat ditangkap sebagai petunjuk yg keliru. Dalam aspek psikologis dapat dikatakan keliru pada perjalanan mencapai keutuhan psikologis.

Carl Gustav Jung meyakini bahwa perkembangan alam sadar mensyaratkan ditariknya semua bentuk proyeksi yg dapat kita jamah, segala sesuatu yg bersifat ilahi atau iblis di luar diri kita haruslah dikembalikan kedalam jiwa. Religiusitas dengan demikian secara esensi adalah bersifat batiniah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun