Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Natal dan Kerinduan!

16 Desember 2013   10:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:52 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Natal kembali menjelang, menyapa persoalan duniawi dengan kidung-kidung rohani yang damai. Karena saya seorang Muslim - bukan Kristiani - saya tidak menghiasi rumah saya dengan Pohon Natal. Akan tetapi setiap kali lagu-lagu Natal terdengar mengalun dari rumah-rumah kerabat saya yang Kristiani, saya terbawa dalam suasananya. Hati saya tergetar oleh sesuatu yang lebih tinggi dari sekat-sekat ritual atau tata-cara menggapai keridhaan Ilahi Rabbi. Betapa tenteramnya kehidupan yang dijanjikan oleh Tuhan di padang gembala kehidupan ini:

Malam kudus, sunyi senyap,
bintang-Mu gemerlap
Aku datang ya Tuhanku,
bersembahyang di kandang-Mu
Dan mengucap syukur,
dan mengucap syukur….. dst.

Saya meyakini satu hal, segala yang ada di alam ini adalah kreasi Tuhan YMK. Dari tiada menjadi ada, karena ada manfaatnya. Tak ada ciptaanNya yang sia-sia, dan tak ada yang lepas kendali dari awal sampai akhirnya. Termasuk di dalamnya masjid, gereja, pura, kuil, pagoda, berada di bawah Kekuasaan Tuhan Yang Satu dan Tuhan itu senantiasa memeliharanya.

Dahulu sekali, teman SD saya yang dhuafa bernama Rasyid, biasa mengumandangkan Azan Shubuh tanpa pengeras suara dari masjid desa kami. Suara itu bening seperti seruling, melayang-layang di batas langit, lalu menukik menjadi serpih-serpih keristal yang menyegarkan halimun pagi. Kini beliau telah tiada, tetapi suaranya yang khas itu terus mengilhami desa kami dengan sinar persaudaraan.

Ada Suara Azan, ada Kidung Natal, menyatu dalam harmoni alam semesta.

Selamat Natal, saudara/saudariku!


****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun