Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu...

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengapa Jakarta Disebut Kampung Besar?

20 Oktober 2012   14:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_212355" align="aligncenter" width="392" caption="Silang Monas, Jakarta"][/caption]

Mengasyikkan berkeliling dunia melalui Peta Google seharian ini. Mengamati kota-kota besar dunia dan menyambangi puncak gunung, lembah dan sungai-sungai. Betapa besar manfaat ilmu pengetahuan yang dipersembahkan oleh penemu internet - seikat mawar untuknya! Dibuatnya dunia ini tak lebih dari selembar selendang mayang. Dari barat sampai ke timur, dari Eropa sampai Amerika, dapat dijelajah dalam sekejab saja!

Tak dapat dipungkiri, tingkat peradaban suatu bangsa dapat diukur dari cara mereka mengurus ibukota negaranya. Masyarakat yang modern akan menampilkan kota yang tertata dan bersih. Sebaliknya masyarakat tradisional akan membiarkan pemukimannya kumuh dan centang- perenang, berkembang apa adanya. Sekaligus performa suatu kota adalah lukisan sejarah ratusan tahun silam; stabilitas politik dan pemerintahan, tingkat pendidikan masyarakat, kualitas tokoh-tokohnya, dan partisipasi kaum perempuan dalam kehidupan sosialnya.

Kota-kota besar di Eropa dan Amerika tak perlu dibahas.

Yang mengejutkan adalah kota-kota besar di Jazirah Arab, meliputi : El Riyadh, Kairo, Tripoli, Tel Aviv, Amman, Islamabad, Teheran, Damaskus dan Beirut. Seluruhnya adalah kota modern dan maju, dengan infrastruktur dan arsitektur setara kota besar Eropa. Khusus Damaskus (Suriah) dan Beirut (Lebanon), yang pemberitaan mengenainya seolah-olah menjadi neraka dunia sekarang ini, adalah isapan jempol belaka. Tak ada perang di kota itu setidaknya dalam seratus tahun terakhir. Juga tidak sekarang. Warga kota itu tak akan membiarkan kotanya dihancurkan oleh pengacau. Adapun pemberitaan negatif mengenainya lebih banyak merupakan rekayasa jurnalisme belaka. Memang benar terjadi demo-demo dan kerusuhan di pusat pemerintahan, namun kemelut itu hanyalah riak-riak kecil yang biasa mengiringi pergolakan politik.

Kemajuan Kota Beirut dan Damaskus (juga kota lain di Jazirah Arab) setidaknya mencerminkan dua hal, yaitu stabilitas perekonomian dan partisipasi kaum perempuan dalam kehidupan sosial. Sebagai negara kaya, Lebanon dan Suriah adalah negara makmur, jauh lebih makmur dalam hal finansial dibandingkan dengan Indonesia. Begitu pula peran serta kaum perempuan. Adalah tidak benar kaum perempuan di negara itu mendapat perlakuan diskrimatif dalam hal pendidikan, karena kemajuan peradaban di muka bumi ini, termasuk pembangunan kota, sangat dipengaruhi oleh selera kaum perempuan!

Kota Jakarta pun perlahan-lahan bergerak maju. Memang benar, dibandingkan dengan ibukota negara asing, infrasturuktur Kota Jakarta sangat jauh tertinggal. Padatnya pemukiman tidak sebanding dengan ketersediaan jaring jalan. Selain dari itu tidak terlihat adanya pola penataan kota kecuali di sekitar Monas, yang sesungguhnya merupakan prinsip dasar perencanaan lalu lintas dan sistem sanitasi yang ideal. Itu berarti limbah air Kota Jakarta mencari jalan sendiri-sendiri menuju laut. Bersama banjir, bersama nyamuk!

Demikian pula peran-serta kaum perempuan dalam membangun Jakarta, sedikit bermasalah.Ada satu--dua yang naik ke panggung politik, tapi tak lama kemudian langsung masuk bui karena tertangkap korupsi….

Itulah mengapa Jakarta mendapat julukan Kampung Besar.

Selamat Bekerja, Jokowi - Ahok!

[caption id="attachment_212359" align="aligncenter" width="300" caption="Pusat Kota Zurich, salah satu kota utama Eropa"]

13507446471819273970
13507446471819273970
[/caption] [caption id="attachment_212361" align="aligncenter" width="300" caption="Pusat Kota Damaskus, Suriah"]
13507447411124454785
13507447411124454785
[/caption] [caption id="attachment_212364" align="aligncenter" width="300" caption="Dermaga Kapal Pesiar, Beirut"]
13507448131553055225
13507448131553055225
[/caption] [caption id="attachment_212366" align="aligncenter" width="300" caption="Pusat Kota Bagdad, Irak"]
13507448981243578124
13507448981243578124
[/caption] [caption id="attachment_212368" align="aligncenter" width="300" caption="Tripoli, Libya"]
1350745000373682504
1350745000373682504
[/caption]

*****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun