Mohon tunggu...
Temonsky
Temonsky Mohon Tunggu... Orang Senang

Semua hal-hal baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manfaat Besar MBG: Dari Gizi anak Hingga Ekonomi Rakyat

25 September 2025   19:39 Diperbarui: 25 September 2025   19:39 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kalah penting, jika bahan pangan MBG dipasok dari petani sekitar, maka tercipta efek domino berupa penguatan ekonomi lokal. Konsep home-grown school feeding bukan hanya menyehatkan anak, tetapi juga mensejahterakan petani dan pelaku usaha kecil di desa-desa.

Selain itu, program ini mendorong terbentuknya rantai pasokan pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Dengan kata lain, MBG bukan hanya memberi makan, tetapi juga membangun ekosistem pangan nasional yang lebih tangguh.

Belajar dari Dunia

Pengalaman global sudah membuktikan efektivitas program makan di sekolah. WFP mencatat lebih dari 106 juta anak di 77 negara telah merasakan manfaatnya. Tujuan besar dunia pada 2030 adalah memastikan semua anak sekolah mendapatkan makanan sehat setiap hari. Indonesia kini mengambil bagian dalam upaya mulia tersebut.

Investasi untuk Masa Depan

Memang, tantangan implementasi di lapangan tidak bisa dianggap remeh, mulai dari pendanaan, distribusi, hingga pengawasan kualitas makanan. Namun, jika dikelola dengan transparan, berkelanjutan, dan melibatkan banyak pihak, manfaat jangka panjang MBG jauh lebih besar daripada hambatannya.

Pada akhirnya, program ini bukan sekadar soal makan siang di sekolah. MBG adalah investasi besar bagi masa depan bangsa, untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat dari akar rumput.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun