Tak kalah penting, jika bahan pangan MBG dipasok dari petani sekitar, maka tercipta efek domino berupa penguatan ekonomi lokal. Konsep home-grown school feeding bukan hanya menyehatkan anak, tetapi juga mensejahterakan petani dan pelaku usaha kecil di desa-desa.
Selain itu, program ini mendorong terbentuknya rantai pasokan pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Dengan kata lain, MBG bukan hanya memberi makan, tetapi juga membangun ekosistem pangan nasional yang lebih tangguh.
Belajar dari Dunia
Pengalaman global sudah membuktikan efektivitas program makan di sekolah. WFP mencatat lebih dari 106 juta anak di 77 negara telah merasakan manfaatnya. Tujuan besar dunia pada 2030 adalah memastikan semua anak sekolah mendapatkan makanan sehat setiap hari. Indonesia kini mengambil bagian dalam upaya mulia tersebut.
Investasi untuk Masa Depan
Memang, tantangan implementasi di lapangan tidak bisa dianggap remeh, mulai dari pendanaan, distribusi, hingga pengawasan kualitas makanan. Namun, jika dikelola dengan transparan, berkelanjutan, dan melibatkan banyak pihak, manfaat jangka panjang MBG jauh lebih besar daripada hambatannya.
Pada akhirnya, program ini bukan sekadar soal makan siang di sekolah. MBG adalah investasi besar bagi masa depan bangsa, untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat dari akar rumput.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI