Mohon tunggu...
Temonsky
Temonsky Mohon Tunggu... Orang Senang

Semua hal-hal baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

M72: Harapan Baru Dunia untuk Mengakhiri Tuberkulosis

11 Mei 2025   17:01 Diperbarui: 11 Mei 2025   17:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kemkes.go.id/id/uji-klinik-global-vaksin-tbc-m72-masuki-tahap-kunci-indonesia-libatkan-2-095-partisipan

Oleh: dr. Erlina Burhan, Sp.P(K)
 Dokter Spesialis Paru, Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI
 Praktik di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RS YARSI
 Mantan Ketua PDPI Cabang Jakarta (2015--2020)

Tuberkulosis (TB) telah menjadi ancaman kesehatan global selama berabad-abad. Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian akibat infeksi, dengan lebih dari satu juta kasus baru dan sekitar 130 ribu kematian setiap tahun. Artinya, setiap jam, 15 orang meninggal karena TB di negara kita.

Selama ini, vaksin BCG menjadi satu-satunya vaksin yang digunakan untuk mencegah TB. Namun, efektivitas BCG terbatas, terutama pada orang dewasa. Perlindungan yang diberikan cenderung menurun seiring pertambahan usia, sehingga populasi remaja dan dewasa tetap berisiko tinggi terinfeksi TB.

Di tengah kebutuhan mendesak akan vaksin baru yang lebih efektif, muncullah vaksin M72, sebuah inovasi yang telah dikembangkan selama 26 tahun oleh perusahaan farmasi internasional GlaxoSmithKline (GSK), dengan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation. Vaksin ini membawa harapan baru, khususnya bagi negara-negara dengan epidemi TB yang berat.

Uji klinis vaksin M72 saat ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, melibatkan lebih dari 20.000 partisipan dari lima negara, termasuk Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.095 partisipan berasal dari Indonesia sebuah kontribusi penting yang menegaskan posisi strategis negara kita dalam kolaborasi riset global. Kehadiran peneliti, infrastruktur kesehatan, serta komitmen dari berbagai institusi nasional menjadikan Indonesia bukan sekadar lokasi uji coba, tetapi aktor kunci dalam pengembangan solusi global untuk TB.

Sebagai seorang dokter spesialis paru yang berpraktik di lini depan dan aktif dalam pengembangan keilmuan serta organisasi profesi, saya menyaksikan langsung beban besar yang ditimbulkan TB terhadap pasien, keluarga, dan sistem kesehatan kita. Karena itu, pengembangan vaksin M72 bukan hanya sebuah pencapaian ilmiah, melainkan juga langkah konkret menuju pengendalian dan eliminasi TB.

Uji klinis M72 dilakukan secara bertahap, dimulai dari uji praklinis pada hewan, dilanjutkan dengan uji klinis fase awal pada manusia, hingga akhirnya melibatkan ribuan partisipan di berbagai negara. Di Indonesia, proses ini diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komite Etik dari rumah sakit yang terlibat, menjamin bahwa keselamatan dan hak partisipan menjadi prioritas utama.

Sebagian masyarakat mungkin bertanya-tanya tentang keamanan vaksin ini. Jawaban tegasnya: vaksin M72 telah melalui tahapan pengujian yang ketat dan terukur. Pemerintah Indonesia, melalui lembaga pengawas dan tim riset nasional, memiliki kendali penuh untuk menghentikan uji coba jika ditemukan indikasi risiko. Artinya, kedaulatan dan keselamatan tetap menjadi prinsip utama.

Lebih dari sekadar upaya pencegahan, vaksin M72 adalah simbol harapan. Jika terbukti efektif, vaksin ini bisa mengurangi angka penularan dan kematian akibat TB secara signifikan, terutama pada kelompok usia produktif yang selama ini paling rentan. Ini bukan hanya tentang Indonesia, tetapi tentang masa depan dunia yang lebih sehat dan bebas dari ancaman TB.

Keikutsertaan Indonesia dalam riset vaksin M72 menunjukkan bahwa kita tidak lagi hanya menjadi objek dari penelitian global, tetapi juga kontributor penting dalam perjuangan dunia melawan penyakit menular yang mematikan ini. Saat dunia melangkah menuju eliminasi TB, Indonesia berada di garis depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun