Salah satu penyakit yang hampir merambah di seluruh dunia salah satunya adalah diabetes. Tak sedikit dampak diabetes yang cukup berbahaya, khususnya pada ibu hamil.
Perlu diketahui, Diabetes memiliki tiga tipe yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes  saat hamil. Untuk diabetes yang terjadi saat hamil, biasanya timbul dengan gejala peningkatan gula darah di usia 20 minggu usia kehamilan. Kehamilan akan aman apabila pada kondisi sebelumnya masih berjalan dengan baik dan kadar gula darah ibu hamil terus terkontrol dengan baik dan stabil.
dr.Murthy Mutmainah Sp.OG. selaku dokter spesialis kandungan menjelaskan efek akibat diabetes sebelum kehamilan dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol berisiko terhadap plasenta janin. Di mana pembuluh darah akan rentan, sehingga aliran darah ke janin terganggu.
"Gula darah tak terkontrol saat hamil, memicu HBA1C meningkat, yang memicu kekentalan darah berubah. Ini akibat pada fungsi plasenta yang berubah sehingga aliran darah dan oksigenasinya ikut berubah. Hal tersebut berdampak pada kondisi bayi lahir sangat besar atau bayinya restriksi (pertumbuhan terhambat)," ujar dr. Muthy, Selasa (20/3).
Kondisi gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes yang sedang hamil, turut berperan pada kasus IUFD atau intra uterine fetal death (kematia janin dalam kandungan). Kasus IUFD biasanya baru akan mencuat sebagai komplikasi dari kondisi HBA1C yang sudah tidak lagi terkontrol.
"Penyebab IUFD itu ada tiga, yaitu ibu, placenta, dan bayinya memang ada kelainan. IUFD bisa terjadi dari trimester 1 hingga 3 saat kehamilan dan menjadi komplikasi saat HBA1C tidak terkotrol, yang dipicu oleh kekentalan aliran darah ke janin tadi," terang dr.Murthy Mutmainah Sp.OG. saat praktik di RSCM.