Mohon tunggu...
Teguh Primandanu
Teguh Primandanu Mohon Tunggu... -

Manusia biasa yang banyak salah dan masih butuh banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Mudah Percaya pada Teknologi

1 April 2018   00:14 Diperbarui: 1 April 2018   00:24 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: royalholidayjobs.com

Teknologi semakin berkembang dan terus mengeluarkan produk canggih yang semakin keren tentunya. Dahulu ketika kita ingin membeli sesuatu, harus mendatangi tokonya lalu membayar dan membawa pulang barang yang sudah dibeli. Tetapi saat ini kita tinggal diam di rumah memilih barang secara online melalui ponsel pintar dan membayarnya pun bisa melalui rekening. Tinggal ditunggu dua sampai tiga hari, barang itu akan diantar oleh petugas ke rumah kita.

Memanglah praktis dan cepat apabila menggunakan cara seperti itu. Tetapi apakah semua orang sadar, itu dapat mengurangi rasa solidaritas kita kepada masyarakat lain yang memiliki sosialisasi yang tinggi. Banyak sekali orang yang lebih mementingkan dirinya dan keluarganya daripada orang-orang disekelilingnya. Buktinya lebih banyak orang bertransaksi secara online daripada turun langsung ke masyarakat.
Inilah yang membuat Pancasila pada sila ketiga semakin luntur yaitu Persatuan Indonesia.

Semakin lunturnya solidaritas bangsa Indonesia membuat orang Indonesia memiliki sifat yang hedonisme, yaitu kebarat-baratan yang suatu saat masyarakat Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Berita yang saat ini muncul tidak lagi melalui radio maupun televisi, maupun melalui media sosial yang belum dapat dipastikan kejelasannya. Demonstrasi kini bukan lagi sebagai wadah masyarakat Indonesia beraspirasi, melainkan sindiran-sindiran di media sosial yang saat ini marak terjadi pada saat permasalahan itu mulai memuncak.

Bisa dikatakan Indonesia mulai terpecah-belah karena sindiran-sindiran yang pelakunya masih dipertanyakan. Beritanya pun juga masih belum dapat dipastikan namun artikel di media sosial sudah marak dan seakan-akan menjatuhkan korban. Inilah kelemahan media sosial bagi masyarakat yang awam teknologi. Bagi masyarakat yang demikian, akan beranggapan bahwa berita yang beredar di internet itulah fakta dan ia menyebarkan permasalahan yang masih belum jelas kepastiannya.

Untuk mengantisipasi hal ini, sebagai Warga Negara Indonesia kita harus mengklarifikasi lagi permasalahan yang terjadi. Jangan mudah percaya kepada berita yang masih belum jelas dan jangan mudah menyebarkan berita-berita hoax. Toh kalau ada berita yang sekiranya masih mengganjal, kita klarifikasi terlebih dahulu dan dicari diberbagai sumber yang akurat agar nantinya kita tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Apabila terdapat kata yang salah dan penulisan yang kurang tepat, penulis memohon maaf.
Saran dan kritik pembaca sangat kami butuhkan.
Terima kasih.
Semoga bermanfaat. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun