Mohon tunggu...
Teguh Nugroho
Teguh Nugroho Mohon Tunggu... Social Media Project Manager - Anak laki-laki yang suka kopi, pergi-pergi, dan kereta api

Second account, akun pertamanya udah lupa email saking terlalu lama nggak aktif. Kalo mau kenalan, silakan terbang ke blog thetravelearn.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sedotan Plastik, Sampah Kecil yang Membunuh Bumi

24 Oktober 2021   18:25 Diperbarui: 24 Oktober 2021   18:47 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak mengambil sedotan saat makan di sebuah gerai makan cepat saji (dokpri)

Sedotan kertas, misalnya, mudah lembek. Sedotan bambu, susah dibersihkan dan mudah berjamur, namun sampahnya bisa menjadi kompos. Sedotan kaca memang ringan dan kuat, namun bisa pecah bila tidak berhati-hati. Sedotan logam yang dirasa paling aman pun bisa menjadi penghantar panas dan menimbulkan aftertaste logam di mulut.

Sedotan logam dan tumbler yang saya dapat setelah memenangkan sebuah lomba blog tentang lingkungan (dokpri)
Sedotan logam dan tumbler yang saya dapat setelah memenangkan sebuah lomba blog tentang lingkungan (dokpri)

Makanya dengan fakta-fakta di atas, langkah terbaik memang menghentikan penggunaan sedotan sama sekali. Sambil menuju ke arah itu, sesekali menggunakan sedotan logam seharusnya tidak masalah. Saya punya sedotan logam juga, dan sejauh ini nggak ada keluhan yang saya rasakan.

Lalu Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Tidak harus bergabung sebagai anggota komunitas pelestari lingkungan atau menjadi pelopor gerakan penyelematan bumi, ada hal-hal kecil yang bisa kita lakukan sebagai individu kok.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sedotan plastik (infografis buatan sendiri)
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sedotan plastik (infografis buatan sendiri)

Pertama, ketika sedang makan di cafe/restoran/warung dsb, hindari mengambil sedotan. Terkadang, kamu mungkin perlu buru-buru bilang ke penjualnya sebelum si penjual terlanjur menyajikan minuman es kamu dengan sedotan.


Kedua, ketika memesan makanan/minuman via aplikasi ojol, mulailah berinisiatif menginformasikan kepada pihak tempat makan untuk tidak menyertakan sedotan.

Ketiga, khususnya untuk kamu yang susah lepas dari sedotan, belilah sedotan stainless steel yang bisa kamu bawa ke mana pun dan bisa digunakan berkali-kali.

Peran Korporasi, Produsen, dan Pebisnis

Untuk mendukung kita para konsumen, komitmen ini tentu butuh dukungan dari korporasi dan pemilik/pengelola jasa food and beverage. Beberapa yang bisa dilakukan di antaranya:

  1. Menghentikan produksi minuman kemasan dengan sedotan, atau sedotan tidak disatukan dengan kemasan minuman
  2. Membuat sedotan ramah lingkungan, atau memberlakukan mekanisme pengumpulan dan pendaurulangan sedotan plastik yang mereka produksi
  3. Untuk pengelola dan pebisnis makanan/minuman, inisiatif menanyakan diberi atau tidaknya sedotan plastik kepada pelanggan.

Makanya saya juga lebih suka membeli minuman dalam kemasan botol sih, biar bisa langsung diminum.

Tidak mengambil sedotan saat makan di sebuah gerai makan cepat saji (dokpri)
Tidak mengambil sedotan saat makan di sebuah gerai makan cepat saji (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun