Mohon tunggu...
teguh imam suryadi
teguh imam suryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penikmat kopi gilingan sampai sachetan

Penikmat kopi gilingan sampai sachetan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

FFI 2016, Potret Kegagalan Badan Perfilman Indonesia

11 November 2016   17:26 Diperbarui: 11 November 2016   17:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tahun 2005 anggaran FFI sekitar Rp1 Miliar di era Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar). Kemudian tahun 2006 sampai 2011 dana FFI bergeser naik menjadi Rp5 Miliar. Perubahan besaran anggaran ini diharapkan dapat meningkatkan performa dan kualitas FFI.

Dengan gagah pemerintah menggelontorkan Rp16 Miliar untuk FFI 2012 dan 2013. Hasilnya? Ajang penghargaan yang sempat ditolak oleh sejumlah orang film ini, semakin menuai aksi rebutan proyek dua kelompok elit perfilman nasional.

Meskipun sempat sekali menyelenggarakan FFI berbiaya Rp16 M di tahun 2013, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) -- tahun sebelumnya masih dibawah Kemenbudpar -- kemudian menurunkan anggaran FFI jadi Rp7-8 Miliar di tahun 2014. Kemudian sejak 2015 dan 2016, pagu anggaran FFI ini tidak berubah ketika perfilman berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

FFI yang dilaksanakan oleh BPI sejak 2014 ternyata tidak berubah secara signifikan dalam hal akuntabilitas dan transparansi. Sejatinya, masyarakat perlu tahu mengapa unsur-unsur film yang dinilai oleh juri FFI mendapat nilai Terbaik dan mendapat Piala Citra.

Laporan pertanggungjawaban Dewan Juri atas film peraih Piala Citra dimaksudkan agar FFI tak hanya menjadi barometer bagi sineas di tahun berikutnya, namun menjadi informasi bermanfaat bagi masyarakat.

Pemotongan tayangan program "Malam Puncak FFI" di RCTI tidak perlu terjadi, jika panitia FFI 2016 rapih menjalin kerjasama dengan televisi, meskipun ada anggota panitia FFI yang bekerja di stasiun televisi milik taipan Harry Tanoesoedibyo itu.

Kericuhan pelaksanaan FFI 2016 ini menunjukkan kegagalan BPI sebagai penyelenggara, terutama upayanya untuk mengembalikan marwah ajang penghargaan yang pernah sangat bergengsi ini. Apapun itu, selamat untuk para peraih Piala Citra FFI 2016. **

Biodata: Penulis adalah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya Seksi Film dan Budaya (2009-2014), Ketua Bidang Humas dan Dokumentasi Festival Film Indonesia tahun 2008, Ketua Bidang Penjurian dan Kehumasan Usmar Ismail Awards tahun 2016, Ketua Dewan Juri Verifikasi Festival Film Jakarta tahun 2006, Dewan Juri Festival Film Wakatobi 2012, Dewan Juri XXI Short Film Festival 2012, Koordinator/ anggota Forum Pewarta Film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun