Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu", Menjawab 5 Pertanyaan Penting

10 Desember 2019   15:42 Diperbarui: 10 Desember 2019   15:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Jumpa Pers film Rembulan Tenggelam di Wajahmu foto : Teguh Yuswanto 

Produser film Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Ody Mulya Hidayat mengaku puas atas penggarapan film tersebut. Hal itu ia ungkapan setelah menonton  film tersebut pada Senin malam (9/12) lalu di Epicentrum XXI, jalan Rasuna Said, Jakarta.

"Puas sekali karena  memang penggarapanya secara umum sudah oke. Harapannya film ini bisa ditonton banyak orang. Kalau sampai di atas 500 ribu sudah oke. Sebab akhir tahun banyak film yang tayang," ungkap Ody Mulya Hidayat dari Rumah Produksi Max Pictures saat ditemui usai jumpa pers Premier film Rembulan Tenggelam di Wajahmu. 

Masih menurut Ody, Rembulan Tenggelam di Wajahmu salah satu film serius yang sarat akan pesan -- pesan moral. Penonton yang menyaksikan film ini akan mendapat pelajaran. Setidaknya ada bekal untuk merenung selesai nonton film ini.

Ody Mulya Hidayat Foto : Teguh Yuswanto 
Ody Mulya Hidayat Foto : Teguh Yuswanto 

Film yang diangkat dari novel best seller karya Tere Liye berjudul Rembulan Tenggelam  di Wajahmu ini ingin mengajak kita untuk bertanya tentang hidup. Ada lima pertanyaan yang diajukan  Ray, tokoh dalam film Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Apakah hidup itu adil? Itulah salah satu pertanyaan yang diajukan Ray. Sesungguhnya pertanyaan itu tidak bisa dijawab.


Sebab semestinya tidak ada pertanyaan itu. Yang memungkinkan bisa bertindak adil tentu saja, manusia, raja, pemimpin atau siapa saja yang diberi kehendak untuk berlaku adil.

Adapun Tuhan, sudah pasti Maha Adil, dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Kecuali bagi mereka yang tidak percaya Tuhan. Lantas apakah hidup itu adil? Tentu saja, Tuhan menciptakan kehidupan dengan segala perangkatnya termasuk hukum alam,  dengan sangat adil. Siapa yang menanam dialah yang memetik.

Arifin Putra pemeran Ray. Foto : Dok Pri 
Arifin Putra pemeran Ray. Foto : Dok Pri 

Nah,  sutradara Danial Rifky mencoba menerjemahkan pertanyaan itu dalam bentuk film. Karena Tere Liye sebagai penulis novel tersebut tidak mau ada perubahan, maka semua scene yang disajikan berdasarakan urutan cerita dalam novel tersebut. Setiap pertanyaan butuh jawaban yang sangat panjang. Jika ditampilkan secara utuh, maka akan memiliki durasi 240 menit.

Tentu saja kurang produktif. Penonton akan jenuh sebelum film usai. Untuk mensiasati, film dibagi menjadi dua part. Part pertama akan tayang pada 12 Desember 2019, sedang Part kedua akan tayang pada Maret atau April 2020.  Jika tayang di bulan Mei, sesungguhnya akan lebih tepat. Bertepatan dengan umat Islam merayakan hari Raya Lebaran. Sebab adegan dalam film itu lebih banyak menampilkan adegan ornag berbuka puasa dan sahur. Sangat bernuansa Islami.      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun